Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Padi varietas pendok, yang merupakan bibit asli asal Kecamatan Soko rencananya bakal lebih gencar dibudidayakan oleh Pemerintah Kecamatan Soko. Hal itu dipaparkan secara langsung oleh Camat Soko pada salah satu acara di Desa Sandingrowo.
"Kecamatan Soko punya padi pendok, yang harus kita budidayakan lagi sebagai identitas Soko," ujar Camat Soko, Drs. Sudarto dalam persiapan lomba PKK dan Green and Clean yang diwakilkan oleh Desa Sandingrowo di kancah kabupaten Maret mendatang.
Diakuinya, padi pendok mempunyai karakter berbeda dari jenis padi lainnya. Mulai dari ukuran yang lebih besar, rasa yang lebih manis dan lezat, hingga harga jual yang tinggi di pasaran umum.
"Jika desa ini bisa membudayakan, pasti akan meningkatkan perekonomian warga. Harganya saja per kilogram bisa sampai Rp25.000 kan," tambahnya.
Disamping itu, kurangnya stok beras jenis pendok yang disebabkan karena minimnya pelaku atau petani yang menggeluti bidang tersebut, menjadi peluang dan pendorong agar petani bisa telaten dan menekuni tanam padi varietas itu.
Data lapangan yang diperoleh blokTuban.com juga menyebutkan, bahwa petani yang minat dalam penanaman bibit pendok begitu minim. Satu-satunya petani pendok adalah Samsuri, warga Dusun Losari, Kecamatan Soko.
"Hampir nggak ada lagi yang tanam pendok, hanya saya saja di Kecamatan Soko. Nggak ngerti kalau wilayah kecamatan lain," bebernya kepada blokTuban.com. [feb/col]