Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Kilang PT.Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) sebentar lagi bakal terintegrasi dengan megaproyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Rencana ini setelah Pertamina menguasai saham mayoritas Tuban Petro induk TPPI sebesar 51 persen, Senin (20/1/2020).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, restrukturisasi TubanPetro merupakan bagian dari kilang Pertamina yang mengutamakan aspek fleksibilitas (flexibility), di mana mode kilang bisa beralih baik mode petrokimia ataupun mogas. Hal ini membuat produksi kilang dapat menyesuaikan dengan permintaan pada saat beroperasi.
Dengan pasokan bahan baku yang terintegrasi antara satu kilang dengan kilang lainnya, diharapkan juga bisa meningkatkan efisiensi baik sisi pengeluaran operasional maupun pengeluaran modal, sehingga meraih keuntungan (profitability) yang maksimal.
Dengan tingkat profitability yang maksimal, maka proyek-proyek kilang Pertamina mampu menjadi bisnis yang berkelanjutan (sustainability) ke depannya.
“Jadi jelas bahwa proyek kilang kami yang sedang berjalan akan menjadi bisnis yang berkelanjutan karena dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan didukung integrasi baik sesama kilang maupun infrastruktur Pertamina lainnya,” ujar Nicke seperti dilansir di situs resmi Pertamina.
Saat ini Pertamina sedang mengembangkan kilang di enam lokasi, yang pembangunannya diintegrasikan dengan pembangunan pabrik petrokimia. Salah satunya yakni GRR Tuban yang nantinya akan diintegrasikan dengan TPPI, dengan dibangun pipa penghubung sejauh 7 km.
Nicke menambahkan, peluang pasar bisnis petrokimia saat ini sekitar Rp 40-50 triliun per tahun. Selain itu bisnis petrokimia juga mempunyai margin lebih tinggi dibanding BBM.
Langkah mengintegrasikan kilang TPPI dengan GRR Tuban dilakukan Pertamina dengan melakukan aksi korporasi pembelian saham seri B Tuban Petro senilai Rp 3,2 triliun, sehingga Pertamina saat ini menguasai saham mayoritas 51 persen.
"Dengan menguasai saham mayoritas, maka Pertamina memiliki saham pengendali agar bisa mengembangkan TPPI," sambungnya.
Sebelumnya pada 22 Desember 2019 lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi Kilang TPPI. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung progres GRR Tuban yang sempat molor soal pembebasan lahan.
Orang nomor 1 di Indonesia pun langsung memerintahkan kepada Pertamina untuk segera merampungkan pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR. "Kilang sebelah (GGR) tadi saya mendapatkan informasi masih menyelesaikan pembebasan lahan," ungkap Presiden RI, Joko Widodo.
Lahan yang akan dipergunakan untuk pembangunan GRR memang masih berada satu kecamatan dengan kilang TPPI. Jokowi memberikan batasan waktu maksimal sampai tiga bulan dari sekarang supaya semua lahan yang masuk dalam Penetapan Lokasi (Penlok) bisa dirampungkan.
“Saya juga sudah memberikan batasan waktu, tidak bisa lagi lebih dari tiga bulan. Kalau sanggup, ya sanggup. Kalau tidak sanggup, ngomong,” tegas Jokowi. [ali/col]