Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kabupaten Tuban saat ini telah menjadi tujuan investasi. Ada dua jenis penanaman modal di Bumi Wali, yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Kepada reporter blokTuban.com, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban, Rohman Ubaid mengatakan, investasi Kilang Tuban mendongkrak penanaman modal di tahun 2018.
Sepanjang 2018 ada 2 PMA menggunakan sistem IPPM sebesar 8.548.500 USD. Ada lagi 16 PMDN 2018 IPPM dengan total Rp4.056.305.400.000.
Sedangkan di tahun yang sama 1 PMA dengan OSSI nilai investasinya Rp19 Trilyun. Untuk PMDN ada 244 investasi dengan OSSI, dengan total Rp171.405.341.278.105.
"Di tahun 2018 peningkatan investasi luar biasa. Di tahun 2017 jumlah investasi ada 5 PMA senilai 15.959.310.547.761 USD. Untuk PMDN ada 29 dengan investasi Rp338.863.200," terang Ubaid saat dijumpai di kantornya, Senin (2/12/2019).
Dibanding 2018, ternyata penanaman modal tahu 2019 lebih menggeliat. Untuk PMA ada 4 dengan sistem OSSI sebesar Rp14.699.624.487.281. Sementara PMDN ada 481 dengan OSSI, sebesar Rp12.086.259.355.915.
Pada tahun 2017, nilai investasi di Bumi Wali naik drastis. Hal ini didukung oleh masuknya investasi dari perusahaan Rosneft Oil Company asal Rusia, yang bekerjasama dengan Pertamina.
Perusahaan patungan tersebut membangun Kilang Minyak di Kecamatan Jenu dengan nilai investasi sebesar Rp211.950.000.280.000.
"Di banding tahun sebelumnya, nilai investasi di 2017 sangat besar," tambah Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Tenaga Kerja Tuban, Tajudin Tebyo.
Berbeda dengan kondisi di tahun 2016, jumlah investasi PMDN dan PMA menurun. Di karenakan terjadi perlambatan ekonomi global, bahkan di beberapa negara mengalami krisis moneter.
Otomatis kondisi ini juga berdampak pada perekonomian Indonesia dan berpengaruh pada jumlah yang masuk ke daerah. [ali/dy]