Reporter: Ali Imron
blokTuban.com- Infrastruktur jalan yang mulus dan lebar merupakan dambaan seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban. Ketergantungan kendaraan di jalur pantura, maupun provinsi menjadikan tingkat kerusakan jalan lebih tinggi.
Analisis Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi bahwa kerusakan jalan disebabkan daya dukung tanah. Oleh karena itu, nanti setelah ada jalan tol maka kendaraan bisa beralih ke tol.
“Solusinya tol kendaraan akan pindah kesitu,” terang alumnus UGM saat kunjungan dalam rangka restorasi garis pantai 20 hektare di Kecamatan Jenu lokasi Kilang Tuban, Sabtu (30/11/2019).
Diberitakan sebelumnya, proyek tol trans Jawa jilid II menjadi angin segar untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura. Serangkaian ruas tol tersebut bakal menghubungkan Semarang - Surabaya melalui jalur utara Pulau Jawa, termasuk tepi pantai.
Tol Demak-Tuban menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Sampai Tuban berarti sudah bisa nyambung ke Surabaya.
Setelah dari Tuban akan dibangun tol ke arah Gresik. Ruas-ruas nantinya masih akan melewati wilayah Pantura seperti Bojonegoro, Lamongan hingga Manyar Gresik. Saat ini, sudah disiapkan ruas sambungannya melalui Manyar.
Jaringan Tol Trans Jawa saat ini sudah tersambung antara Semarang dan Surabaya melalui jalur selatan. Nantinya, jaringan tol Trans Jawa Jilid II tersebut juga akan tersambung dengan ruas Tol Trans Jawa yang sudah ada.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menegaskan saat belum sampai tahap pembebasan lahan. Tahap awal perencaan dulu, kemudian ada studi lingkungan. Kalau cocok baru ada tahap pembebasan.
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein tidak setuju jika tol di jalur Utara, karena banyak pemukiman dan industri. Lebih cocok di jalur tengah yang penting tidak menerjang pemukiman.
"Dua permintaan kami proyek itu tidak menerjang pemukiman dan mengalihkan lahan-lahan yang produktif," tegas politisi asal Kecamatan Rengel. [ali/ito]