Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Hujan ringan disertai angin kencang di Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Selasa (12/11/2019) kemarin meninggalkan pekerjaan rumah tersendiri bagi sejumlah warga.
Pasalnya, angin kencang yang seketika berubah menjadi puting beliung disana, menerjang lebih dari 70 rumah warga. Bangunan kandang sapi, kandang peternak ayam, pepohonan, sampai bangunan sarana umum ikut dilibas angin.
Nampak aktivitas sejumlah warga tengah gotong royong, merakit ulang genteng-genteng yang dihancurkan sapuan angin sekitar pukul 14.50 WIB lalu. Tak sedikit pula warga memotong pohon-pohon yang disinyalir dapat roboh serta memicu kerusakan menimpa bangunan lain.
Sedangkan beberapa kandang ayam yang notabennya digunakan untuk berternak, belum diperbaiki. Sisa runtutan bangunan kandang masih tak tersentuh oelh pemiliknya. Sementara disisi lain, kandang-kandang sapi milik warga mulai dibetulkan ulang bersama tetangga sekitar.
Berdasarkan data lapangan yang diolah blokTuban.com dari Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dan survei lokasi, terdapat 1 bangunan rumah mengalami rusak berat pada bagian belakang. Yakni kediaman milik Fathur Rahman (45), warga bermatapencaharian petani di Dusun Kebon, RT 04 RW 05 Desa Klumpit.
"Ambruk total pada satu petak rumah bagian belakang, memang bahan bangunan juga dari kayu lama. Makanya mudah disapu angin," ungkap Raselin, salah satu perangkat desa setempat ketika dijumpai blokTuban.com di ruang kerjanya, Rabu (13/11/2019).
Ditambahkannya lagi, selain 1 bangunan rumah rusak parah, terdapat 70 rumah rusak ringan data laporan yang masuk ke Pemdes. Rata-rata kerusakan ringan tadi, sudah diperbaiki sendiri.
Rumah terdampak rusak ringan paling banyak ditemui di Dusun Bentaor, RW 08 dan RW 09. Satu bagian lain, ada di RW 07.
Tak cukup ini saja, 10 bangunan kandang yang meliputi 6 kandang sapi, 3 di Dusun Bentaor dan 3 lagi di Dsun Kebon, beserta 4 kandang ayam potong yang ada di 3 titik Dusun Bentaor 3, 1 lagi di Kebon, rusak dengan tingkat keadaan berbeda-beda. Paling parah melanda bangunan kandang ayam ukuran andang 8x50 meter milik Pak Darusalam.
"Dari semuanya, yang paling berdampak ada di RW 05 RT 04 Dusun Kebon. Dan beberapa lagi di Dusun Bentaor, mwasan RW 09 RT 05," lengkap Kaur Ekonomi dan Keuangan Desa Klumpit itu.
Adapun dampak dari angin yang lebih dikenal masyarakat setempat sebagian angin lesus ini, juga berdampak pada 10 rumah rusak sedang di wilayah yabg merata. Di Dusun Bentaor ada 6 rumah, Dusun Kebon ada 2 unit, dan 2 sisanya di Dusun Klumpit.
Dua tiang penyangga kabel listrik patah juga patah dan hancur. Itu berada di area pemakaman Dusun Klumpit RT 02 RW 01, sedangkan tiang penyangga lain yabg rusak berada di Dusun Bentaor RT 05 RW 09.
Pepohonan yang roboh akibat angin juga menimpa kabel listrik di 2 titik. 1 titil di kuburan Dusun Klumpit, dan 1 lagi di Dusun Bentaor RT 05 RW 09. Pohon roboh tadi, rata-rata memiliki ukuran ukuran menengah.
"Dari desa sudah buat laporan ke Kecamatan dan BPBD untuk di data. Perkiraan kerugian, totalnya Keseluruhan sekitar 150 juta lebih. Itu termasuk yabg rusak ringan juga," pungkasnya.
Sebelumnya, saat kejadian angin puting beliung atau lesus ini berlangsung, keadaan desa sempat mengalami pemadaman listrik sejenak, kemudian menyala lagi. Namun, ketiak hembusan angin datang lebih besar, arus listrik kembali padam dan baru menyala sekitar pukul 22.15 WIB malam kemarin.
"Kemarin anginnya kencang. Ya gak tau, soalnya lagi di depan rumah. Tiba-tiba saja angin masuk ke rumah belakang dan merusak bagian dalam sampai ambruk," tutur Fathur Rahman, pemilik rumah yang roboh. [feb/ito]