Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Setelah ditunggu satu jam lebih, Bupati Tuban, Fathul Huda akhirnya berkenan menemui puluhan user yang menggelar unjuk rasa di lokasi peletakan batu pertama Pasar Besar Tuban (PBT) di Jalan Letda Soecipto Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Kamis (17/10/2019).
Pendemo yang merupakan user kios dan pemilik toko di PBT, berkesempatan menyampaikan tuntutannya ke Bupati. Diwakili ketua paguyuban PBT, Johana mengatakan hearing bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dan PT Hutama Karya (HK) tak ada solusi.
"Kami minta ada kejelasan nasib user selama 17 tahun ini. Kami user ini rakyatnya Bupati mohon solusinya," kata Johana sembari memegangi megaphonenya.
Bupati Huda langsung menjawab bahwa, Pemkab akan berusaha semaksimal mungkim rakyat jangan dikorbankan. Pembangunan PBT ini merupakan usaha untuk menyejahterakan semuanya.
Segala persoalan ada solusinya dengan cara dimusyarahkan. Kita tidak boleh menang-menangan, yang kuat jangan menekan yang lemah.
"PBT ini harus segera dibangun, supaya kepedihan user tidak berlarut-larut," tegas Bupati dua periode itu.
Dijelaskan oleh Bupati kelahiran Montong, bahwa perubahan konsep PBT harus dilakukan. Diera saat ini, misalnya makanan dengan konsep lama pasti tidak laku.
Di PBT ke depan, user bisa saja menjual jajanan getuk maupun rujak. Yakinlah pembangunan dengan konsep baru ini akan menyejahterakan semuanya.
Diakhir pertemuan, Bupati meminta user untuk melaporkan ke polisi jika ada yang merasa ketipu uangnya. Semua stakeholder siap membantu user jika ada kesulitan.
Paguyuban PBT pun langsung membubarkan diri setelah mendapat jawaban Bupati. Bupati bersama rombongan langsung melanjutkan seremoni peletakan batu pertama PBT yang dikerjakan oleh PT HK. [ali/lis]