Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Kondisi tanggul Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Sembungrejo Kecamatan Plumpang pada Jumat (27/9/2019), diketahui ambles dengan panjang retakan 70 meter, kedalaman 60 Centimeter.
Penurunan tanah tanggul penahan banjir tersebut, pertama kali terjadi di musim kemarau 2019. Perangkat desa, Camat Plumpang dan stakehokder terkait langsung meninjau lokasi.
"Di titik ini rawan terjadi rekahan. Tahun lalu juga terjadi ambles dan hampir tiap tahun seperti ini saat kemarau," kata perangkat desa setempat Ahmad Zainal Abidin kepada reporter blokTuban.com di lokasi.
Zainal memastikan, kejadian ini sementara tidak berbahaya bagi warga sekitar, karena tanggul di desanya bukan menjadi akses jalan umum. Baru di musim penghujan akan berdampak pada aktivitas masyarakat, karena lahannya bisa tergerus.
"Tindak lanjut Pemdes telah koordinasi dengan BBWS," terangnya.
Camat Plumpang, Saefiyudin menambahkan, memang lokasi tersebut hampir setiap tahun terjadi ambles tanah tanggul. Tahun lalu 2018 sudah dilakukan penanganan darurat oleh BBWS di lokasi yang sama.
Turunnya tanah tanggul terjadi pada saat kondisi air Bengawan Solo mengalami penurunan debit air. Oleh karena itu kami berharap penanganan yang bersifat komprehensif tidak bersifat darurat atau sementara.
"Kami berharap agar segera dilakukan penanganan darurat, mengingat sebentar lagi akan memasuki masa musim penghujan, dan apabila tidak segera dilakukan penanganan kondisinya akan semakin kritis dan rawan jebol," terangnya.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban juga telah meninjau lokasi. Hasil survei BBWS akan melakukan jojoh telo atau pengurukan lokasi yang retak. Adapun kerugian diprakirakan mencapai Rp100 juta. [ali/rom]
Tanggul Sungai Bengawan Solo di Tuban Ambles 70 Meter
5 Comments
1.230x view