Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Musim kemarau yang menunda datangnya hujan, memiliki beragam kesan oleh warga masyarakat di Kabupaten Tuban. Selain sumber mata air baik sumur, Sendang, ataupun Bengawan yang terus menyusut, namun musim kemarau bisa mempermudah proses pembangunan suatu proyek. Ya, munculnya hujan terkadang malah bisa menghambat bahkan mengganggu sebuah pembangunan.
Seperti diketahui, aneka macam pembangunan di beberapa titik wilayah Kabupaten Tuban telah, tengah dan akan digarap demi mewujudkan sarana-prasarana dan infrastruktur di Bumi Wali yang memadai. Seperti pembangunan tanggul Bengawan Solo di beberapa desa Kecamtan Rengel misalnya.
Dari data yang dihimpun blokTuban.com melalui berbagai sumber lapangan menunjukkan, bahwa saat ini tanggul yang mengitari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu masih dalam tahap pembebasan lahan.
Dalam hal ini, warga sekitar bantaran sungai yang berada di Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel mempertanyakan kelanjutan proyek yang berguna untuk antisipasi banjir tersebut.
"Mumpung kemarau, tak ada hujan yang menyebabkan banjir, lebih baik bangun taggulnya saat seperti ini," ujar warga bantaran di RT.04/RW.01 Dusun Gemblo saat ditemui blokTuban.com di sekitar lokasi tanggul setengah jadi, Jumat (6/7/2018).
Menurutnya, jika pembangunan tanggul secepatnya digarap jauh sebelum musim penghujan datang lagi, warga yang berada di area rawan banjir itupun akan sedikit lega. Tanpa was-was berhinggapan di kepala, tanpa repot kedatangan tamu tahunan yang mengganggu aktivitas warga setempat.
Terlebih lagi ketika musim penghujan tiba, selalu ada korban jiwa yang ikut melengkapi potret peristiwa banjir setiap tahun, "kalau warga sekitar sini sudah nurut. Tinggal beberapa saja yang belum pembebasan lahan. Gak tau kalau di wilayah dusun atau desa lain yang sulit melepaskan lahannya untuk pembuatan taggul," imbuhnya.
Sementara itu, Kasturi selaku Kepala Desa (Kades) Ngadirejo ketika dikonfirmasi media ini belum bisa memberikan keterangan lanjut terkait progres pembebasan lahan di desanya. Namun dari data terakhir pembebasan lahan di Desa Ngadirejo setidaknya sudah 20% lebih berjalan dalam kurun waktu satu bulan pasca banjir menyapa di sana. [feb/rom]