Peresensi : Siti Mila Nunuk T
Tentang Penulis
Desi Puspitasari, lahir di Madiun, 7 November 1983. Saat ini berdomisili di Yogyakarta. Tidak ada pohon besar di dekat rumahnya, apalagi atap untuk dipanjat, tapi Desi selalu suka mendongak lama-lama pada malam hari saat bulan penuh.
Novel pertamanya yang berjudul "Kutemukan Engkau di Setiap Tahajudku" terbit pada 2006. Selain telah diterbitkan juga di Malaysia, novel tersebut pernah diadaptasi sebagai FTV (film televisi). Novel keduanya berjudul Di Bawah Naungan Cahaya-Mu terbit kali pertama pada 2007.
Karya novel lain yang telah di terbitkan adalah: Girl-Ism (2009), On A Journey (2013), dan Strawberry Surprise (2013). Cerita-cerita pendeknya pernah dimuat di Koran Tempo,Jawa Pos,Majalah Sabili, dan Majalah Femina.
Desi bisa dihubungi melalui surel: desi_phe@yahoo.com, Twit-ter: @Puspitadesi, dan Facebook.com /puspitadesi.
Novel yang berjudul “ Di Bawah Naungan Cahaya-Mu “ itu menceritakan tentang ada dua hati yang sedang menjalin hubungan jarak jauh dan harus saling menjaga hatinya untuk kekasihnya. Yang biasanya dipanggil dengan sebutan “Bulan”.
Tidak semua anak yang bisa menjaga hubungannya dengan jarak jauh, namun terkadang semua itu bisa terjadi dengan berhenti di tengah jalan, karena kurang percayanya dengan jalinan cinta mereka. Tetapi novel ini membuktikan bahwa hubungan cinta dengan jarak yang jauh itu lebih pantas untuk dipertahankan karena dengan adanya jalinan cinta jarak jauh dapat membuktikan kepercayaan, keyakinan, kesabaran dan keikhlasan dalam hubungan itu pantas dipertahankan.
Adelia dan Bagus dulu adalah teman satu kelas pada waktu di desa, ternyata mereka berdua memiliki perasaan saling suka tetapi mereka menjaga dan tak pernah ada saling ungkap satu sama lain. Sampai akhirnya mereka harus berpisah, karena Bapak Bagus harus pindah kerja ke kota akhirnya Bagus dan ibunya harus ikut pindah ke kota.
Adelia dan Bagus memiliki kesamaan yaitu mengagumi bulan. Dengan jarak yang begitu jauh Adelia menganggap Bagus itu bulan dan Bagus menganggap Adelia juga bulan. Di setiap pada malam hari Adelia memanjat ke atas genting untuk belajar dan bertemu dengan Bulannya. Adelia bercerita kepada bulan dengan keadaan yang dialaminya setiap hari. Dan sedangkan Bagus selalu berharap nanti kelak dapat bertemu dengan bulannya, dalam janji yang di ucapkan oleh Bapaknya “ nanti kalau sudah menjadi dokter, kamu bisa menjadi dokter di desamu kelak”. Maka dari itu Bagus bersungguh-sungguh agar bisa menjadi dokter dan dapat kembali bertemu impiannya.
Adelia dan Bagus di sekolah mereka masing-masing ada yang menyukai. Bagus disukai oleh seorang cewek yang bernama Ratna, cewek yang begitu genitnya dan sering meminta perhatian kepada Bagus. Adelia disukai oleh cowok bernama Fikri, cowok pendiam dan baik yang sering menulis surat untuk Adelia dan memberi buku puisi. Namun mereka berdua walau banyak godaan dari orang lain tetapi mereka tetap bertahan dan yakin bahwa sudah ada bulan di hati mereka.
Keadaan kedua orang tua Adelia semakin memburuk setiap hari Bapak dan Ibu Adelia bertengkar. Bapak yang sering kali keluar malam untuk minum dan menghabiskan uang ibunya yang setiap harinya kerja membantu dan menjaga salon. Ibunya dulu penyanyi dan ingin terus menyanyi di atas panggung namun sejak menikah bapak Adelia melarang ibunya untuk menyanyi.
Sudah lama orang tua Adelia menikah Bapak setiap malam mabuk dan terus seperti itu sampai-sampai ibu Adelia pun jadi ikut sering pulang lebih malam, sampai Bapaknya mengganggap ibunya selingkuh dengan orang lain. orangtua Adelia setiap hari bertengkar sampai Adelia harus bersabar dan terus menghargai kelakuan orangtuanya yang sudah tersesat oleh jalan, Adelia hanya bisa curhat pada bulannya.
Sampai akhirnya Ibu Adelia bingung harus bersikap dan berkata bagaimana pada suaminya. Akhirnya orangtua Adelia memutuskan untuk cerai dan ibunya meninggalkan rumah, dan tinggal di rumah Andi yang sering langganan di salon yang dijaga oleh ibunya.
Andi yang menyukai Ibu Adelia ditolak, karena ibunya masih mencintai suaminya. Ibu ingin kembali ke rumah. Bapak Adelia yang telah berubah sejak ditinggal oleh istrinya, Bapak Adelia meminta untuk diajari salat dan belajar menghafal surat pendek untuk sholat. Bapak Adelia sering bertanya pada Adelia “Apa dosaku dapat diampuni oleh Tuhan” Yak?. Adelia terus meyakinkan pada Bapaknya bahwa Tuhan akan mengampuni segala dosa umatnya yang benar-benar ingin bertaubat.
Dari novel ini Adelia dan Bagus dapat bertemu pada waktu Adelia terjatuh dari atas genting karena hujan yang begitu deras tetapi Adelia tetap ingin bertemu bulannya, akhirnya Adelia malah terjatuh dari atap genting dan jatuh sakit.
Dari situ Adelia dan Bagus bertemu tetapi Adelia dalam keadaan sakit. Ketika Adelia sudah siuman dari pingsannya mereka merasa sama-sama tenang dapat berjumpa dengan bulan yang telah diimpikan.
Kelebihan Novel :
-Dari Novel yang berjudul Di Bawah Naungan Cahaya-Mu ini dari bulan dapat sangat berharga dan memberi pelajaran arti kepercayaan.
-Menghibur dan mengajarkan keagamaan.
Kekurangan Novel :
-Alur Novel masih berantakan
-Alur maju, dan mundur , maju mundur masih belum teratur.
Identitas Novel
Penulis : Desi Puspitasari
Tahun Terbit : 2013
Penyunting : Imam Risdiyanto
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Jumlah halaman : 202 hal
Tebal Buku : 19 cm