Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com - Tidak sabaran. Itulah kata kunci yang diberikan Kepala Dinas Perhubungan Mudji Slamet. Sama seperti AKP Eko Iskandr, Mudji juga menilai banyaknya kecelakaan tersebut akibat human error atau kesalahan manusia.
Baca juga [Pos Black Spot Upaya Tekan Laka]
Karena, kalau soal infrastruktur dia menilai sudah layak dan mamadai. Seperti misalnya untuk jalur-jalur nasional, rambu-rambu sudah lengkap. Juga perlengkapan lain, misalnya pembatas jalan dan lampu mata kucing yang bisa memandu pengendara di malam hari atau saat cuaca gelap.
Hanya, semua fasilitas itu tidak menjadi berguna saat manusianya tidak mau meperhatikan dan mematuhi. Pelanggaran lalu lintas, termasuk melanggar rambu-rambu yang sudah dipasang bisa menjadi pemicu kecelakaan. Rambu lalu lintas atau rambu penunjuk jalan di jalan kabupaten juga sudah memadai.
Sebagai contoh ketidaksabaraan atau perilaku tergesa-gesa masyarakat itu, tercermin di perempatan jalan. Saat lampu traffick light atau lampu stopan menyala merah, pengendara berhenti semua.
Untuk lampu stopan yang ada timernya, justru menegaskan sangat kentaranya perilaku tidak sabaran itu. Ketika angka di papan timer masih menunjukkan baru angka 4 atau 3, bahkan masih di angka 5, pengendara di belakang kita sudah ribut. Klakson mulai bersahutan, itu jika pengendara yang di depan patuh dan menunggu sampai waktu jalan tiba.
Jika kebetulan pengendara yang di depan tipe pengendara yang tidak sabaran, maka saat angka di papan timer masih menunjukkan angka 4 atau 3 sudah berjalan. Ironisnya, kendaraan yang di belakangnya juga ikut-ikutan. Maka terjadilah ketidaksabaran berjamaah.
Tindakan itu berbahaya. Sebab, misalnya pengendara dari sisi yang lain juga berjalan, apa tidak terjadi kecelakaan? Sebab, jika perilaku tidak sabaran itu juga menghinggapi pengendara dari sisi jalan yang lain, maka kemungkinan terjadi kecelakaan sangat besar.
Pengendara yang di sisi jalan yang lampunya masih hijau, namun angka yang tertera di papan timer menunjukkan angka semakin kecil, pengendara justru malah ngebut agar tidak terjebak lampu merah lagi. Sedangkan dari sisi yang lain, papan timer masih menunjukkan angka 3 atau 4 sudah berjalan, apakah yang akan terjadi ?
Mudji Slamet mengatakan, dipasang timer itu dimaksudkan untuk memudahkan pengendara. Misalnya, papan timer sudah menunjukkan angka 3, maka pengendara bisa bersiap-siap karena sebentar lagi akan berjalan. Bukan malah langsung tancap gas. [ono]