Belum Teratasi Penuh‎, Kemarau, Warga Sekitar DAM Lega

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com -‎ Peristiwa jebolnya DAM Irigasi (DI) Mlaten yang berada di Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban beberapa waktu lalu sempat ditanggapi sigap oleh tim dan pihak terkait penanggulangan bencana.

Bencana alam sebab aliran air banjir dari hulu pegunungan atas, berputar dan tak bisa mngalir lancar di Dam yang kerap kali disebut Dam Leyong yang juga sempat dilakukan pembenahan, di antaranya normalisasi arus air yang mana salah satu pintunya sempat tertimbun sampah beserta lumpur, agar tak semakin berdampak pada rumah warga.

Kendati demikian, pengerjaan ‎yang digebut sekitar pertengahan bulan Maret lalu, kini masih saja menyisakan PR bagi pihak-pihak terkait. Dari pantauan, nampak pada lokasi DI Mlaten masih mangkrak dengan tumpukan karung putih berisi pasir, yang dulu dibuat untuk membendung arus kali.

Sedangkan di bagian belakang rumah warga yang terdampak longsor, terdapat kayu-kayu dan bambu panjang yang digunakan untuk penyangga bangunan.

Menanggapi hal tersebut, salah satu keluarga korban terdampak longsor‎ mengungkapkan, pihaknya juga belum tahu kapan usainya pembenahan Dam yang difungsikan untuk pengairan sawah warga setempat.

"Dulu katanya Mei akan segera dikerjakan. Tapi sekarang belum lagi ada penan‎ganan," ujar Rudi, menantu Siti Aisyah yang bangunan belakang rumah‎nya sempat diancam longsor pada saat peristiwa terjadi, Selasa (8/5/2018).

Ditambahkannya, sebelum datang musim kemarau ini, lanjut Rudi yang sudah sembilan tahun menetap di sana, hati keluarganya terus ‎was-was. Ketika hujan turun, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

"Tapi sekarang sudah agak lega, meskipun belum dibangun lagi Dam-nya, tapi saat musim kemarau ini tak ada hujan yang datang.‎ Ya, semoga lekas dikerjakan," tutupnya kepada blokTuban.com. [feb/rom]