Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Program Pertamina Peduli Literasi (PERTALIT) dengan menggandeng Yayasan Sedulur Pena (YSP) menyasar kalangan pedesaan, khususnya lingkup pendidikan di Kabupaten Tuban memiliki misi serupa dengan bangsa Indonesia.
"Program ini memiliki tujuan yang sama dengan Undang Undang yang ada, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Edi Wangun, selaku pihak perwakilan Pertamina saat sambutan acara PERTALIT, Sabtu (28/4/2018).
Pihaknya juga menghimbau kepada para peserta yang hadir, sebagai pioner yang memulai pelatihan agar bisa membuat program peningkatan Literasi tersebut terus dijaga dan dijalankan secara terus menerus.
Dimulainya program pelatihan itu, Pertamina berharap agar program yang pertama kali dilakukan di Kabupaten Tuban tersebut, bisa menjadi pilot project untuk daerah lain yang ada di Jawa Timur, maupun daerah lain Indonesia.
"Mengingat program ini fungsinya luar biasa, jadikanlah sebagai forum yang baik. Program pendrong mencerdaskan kehidupan bangsa," jelasnya lagi.
Apresiasi kepada partisipan terpilih pun diberikan oleh Edi. Program Pertamina yang berfokus pada pendidikan itu juga menekankan kembali bagaimana memanfaatkan perpustakaan modern.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Pembinaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban,
Sri Wigatin mengungkapkan bahwa program PERTALIT bersama YSP merupakan awal dari sesuatu yang membanggakan, dengan peduli terhadap dunia Literasi.
Pihaknya juga menyampaikan pesan dari Kepala Dinas, agar masyarakat desa dan lembaga sekolah bisa memaksimalkan ilmu yang diberikan oleh para pemateri.
"Mindset kita harus kembali lagi ke perpustakaan. Dalam hal ini, Kades, Kepala sekolah, guru, dan perangkat desa harus cinta kepada perpus untuk memunculkan komitmen serta menjalankan sesuai Undang-Undang yang ada," jelas Sri Wigatin.
Dibantu dengan dana sekolah, sarana pembelajaran buku dan rujukan literasi harus mencukupi sarana yang ada. Untuk mewujudkan perpustakaan berbasis IT, harus dilakukan pemberdayaan perpustakaan melaui kader yang ada.
"Mudah-mudahan program ini menjadi momen penting diawal semangat para guru di sekolah dan desa, serta sebagai proyek yang bisa ditiru oleh daerah lain," tandasnya. [feb/ito]