Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Banyaknya tanaman Kayu Putih yang terbentang luas di beberapa desa Kecamatan Semanding, memiliki proses pertumbuhan tanam hingga panen terbilang cukup lama.
Potensi tanaman Kayu Putih milik Perhutani Tuban yang memiliki luas lebih dari seribu hektar itu melibatkan masyarakat sekitar lahan tanam, seperti warga di Desa Ngino, Desa Jadi, Desa Prunggahan, hingga Desa Bektiharjo Kecamatan dalam pengerjaannya.
Ditemui blokTuban.com di sekitar lokasi lahan Kayu Putih Desa Jadi, petani warga setempat, Gito yang juga ikut mengerjakan proses penanaman Kayu Putih milik Perhutani mengungkapkan, tanaman yang memiliki banyak khasiat itu baru bisa dipanen, setelah musim hujan yang akan datang tiba lagi.
"Kayu Putih ini panennya cukup lama. Ini saja baru satu Laboh (masa hujan), panennya masih nunggu musim hujan selanjutnya setelah kemarau ini," ungkap Gito, petani di Desa Jadi.
Ditambahkannya, selang sekitar enam bulan kemudian saat musim panen, Kayu Putih yang berdiri menghiasi tanah merah di desa tersebut kemudian akan dipotongi pada bagian pangkal batang yang banyak ditumbuhi dedaunan.
"Prosesnya sama. Setelah panen, daun di batang ini dipotong. Dikumpulkan jadi satu, kemudian akan di proses oleh perusahaan untuk menjadi berbagai macam olahan Kayu Putih," imbuhnya kepada blokTuban.com, Rabu (25/4/2018).
Selain itu, guna meningkatkan daya produksi daun Kayu Putih, pihak Perhutani juga akan melakukan pengembangan tanam Kayu Putih hingga tahun 2019 mendatang.
"Untuk jumlah tanamannya sangat banyak. Tapi, dari Perhutani sana terus menambah pasokan tanam Kayu Putih dari tahun ke tahun," pungkasnya. [feb/ito]
