Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Pasca ambruknya Jembatan Widang-Babat yang menghubungkan antara Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban, arus lalu lintas kendaraan berat dari Semarang menuju Surabaya maupun sebaliknya dialihkan ke Jalan Raya Daendels.
Akibatnya, sejumlah penyedia jasa tambal ban di sepanjang Jalan Widang-Babat mengeluh lantaran beberapa hari ini terakhir ini kondisi jalanan sepi, sehingga pemasukan sehari-hari dari usaha nambal ban menurun drastis.
Menurut keterangan salah satu penyedia jasa tambal ban Mulyono mengatakan, setelah adanya pengalihan arus lalu lintas dari Jalan Widang-Babat dialihkan melalui Jalan Daendels membuat usaha tambal ban sepi. Bahkan dalam sehari tidak nambal sama sekali.
"Selama pengalihan arus tidak ada pemasukan sama sekali, harapnnya jembatan bisa cepat diperbaiki dan bisa bekerja lagi," ujar Mulyono kepada blokTuban.com, Senin (23/4/2018).
Hal senada juga dirasakan Nanang (33), salah satu jasa tambal di Desa Compreng, Kecamatan Widang, menurutnya dampak dari pengalihan arus ini sangat dirasakan sejumlah penyedia jasa tambal ban, karena dari pendapatanya kemarin saat ini merosot hingga 50 persen.
" Sejak jembatan ambruk dan pengalihan arus lalu lintas pendapatan saya mengalami penurunan sampai 50 persen," jelas Nanang.
Diketahui, selama pengalihan arus lalu lintas ini para penyedia jasa tambal ban hanya melakukan aktifitas bersih-bersih bengkel dan menganggur. Tidak sedikit pula beberapa penambal ban ini tutup dan tidak beroprasi. [hud/col]