Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Memasuki musim penghujan membuat warga di bantaran Kali Kening dilanda gelisah. Pasalnya, setiap turun hujan mengakibatkan tanah di bibir anakan Bengawan Solo tersebut terkikis air.
Mahrusah misalnya, warga yang menghuni bantaran kali kening di desa Lajulor, Kecamatan Singgahan itu mengaku khawatir jika terjadi longsor susulan. Sebab, tahun lalu bagian belakang rumahnya longsor terbawa banjir.
"Saat turun hujan air kiriman dari rumah warga menuju sungai cukup besar. Apalagi hujan waktu malam hari pasti susah tidur," ungkap wanita yang rumahnya sempat ambruk akibat longsor tahun lalu itu, saat dikonfirmasi blokTuban.com, Sabtu siang (18/11/2017).
Ditambahkan Mahrusah, kendati sudah dibangun tembok penahan tebing, ia masih mengkhawatirkan keberadaan rumahnya yang hanya berjarak kurang dari dua meter dari bibir sungai. Sebab, sesekali terdengar reruntuhan tanah di belakang rumah akibat diterjang air sungai maupun air kiriman dari warga.
"Sebenarnya sudah ada tembok penahan tebing, tapi kami masih khawatir," tukasnya.
Hal senada juga dilontarkan warga desa lain yang rumahnya dilalui kali kening. Ia merasa resah ketika memasuki musim penghujan.
"Hujan sedikit langsung longsor, pohon jati warga yang jadi korban," tutur warga Sokogrenjeng, Kecamatan Kenduruan, Agus. [rof/ito]