Reporter: Moch Nur Rofiq, M. Anang Febri
blokTuban.com - Naiknya tinggi muka air di Bengawan Solo menjadi saat-saat yang dinantikan sebagian masyarakat. Di saat yang bersamaan, mereka bisa menangkap ikan "mabuk" tanpa susah payah.
Bengawan munggut, begitu biasanya masyarakat menyebut. Waktu di mana banyak ikan yang muncul ke permukaan air karena derasnya aliran Bengawan Solo.
"Tidak usah pakai pancing atau jaring, tinggal berenang di tepi Bengawan Solo saja," kata Syamsul, seorang warga di tepi bengawan di Desa Kenongo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Alat yang dibawa cukup sederhana. Berbekal bakul nasi yang terbuat dari plastik sudah bisa mendapat beberapa jenis ikan sungai cukup banyak. Ikan yang muncul ke permukaan dijamin tidak akan lari ketika didekati karena sudah lemas setelah terseret arus bengawan.
Sejak pagi tadi, warga sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Soko banyak mencari ikan saat air bengawan naik, Jumat (17/11/2017).
Dimulai dari daerah yang terkenal dengan sebutan 'Negeri Atas Air", pagi hari warga Desa Glagahsari, Kecamatan Soko berbondong mencari ikan yang banyak menepi akibat air bengawan terus meluap.
Menjelang siang, kejadian alam sekitar bengawan yang dikenal sebagai 'munggut' oleh warga tepian bengawan itu juga ramai diserbu warga Sendangulung, Desa Mojoagung hingga Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko.
"Pagi tadi di Glagah. Terus siangnya Mojo-Kendal, sekarang di sekitaran jembatan Glendeng," papar Tamam, pemuda asal Desa Mojoagung kepada blokTuban.com.
Hingga kini, warga dari berbagai daerah juga ikut mencari ikan dari Bengawan yang 'munggut'. Anak kecil, pemuda, hingga dewasa banyak yang terjun langsung ke bengawan.
"Suasana seperti ini yang banyak dirindukan ketika air bengawan naik," pungkasnya.[rof/feb/ito]