Kontributor: M. Anang Febri
blokTuban.com- Memancing merupakan salah satu perpaduan olahraga pikiran dan teknik yang menguji banyak kesabaran. Orang-orang biasanya memancing di tambak ataupun kolam pemancingan, sungai, laut, serta danau.
Di daerah perbatasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Jembatan Glendeng yang terbagi atas 2 wilayah kabupaten tersebut terdapat pemancing-pemancing bengawan yang berderet di sepanjang jembatan.
Para pemancing yang datang dari berbagai daerah sekitaran bengawan tersebut biasanya dapat kita jumpai pada pukul 19.00 hingga larut pagi.
Tak heran, jika sepanjang malam di sisi kanan-kiri jembatan ramai akan para pemancing yang datang, untuk sekedar memancing, bersantai, ataupun mencari ikan khas bengawan dengan kail rakitannya.
Ditemui blokTuban.com saat mempersiapkam alat pancingnya, Agus asal Desa Mojoagung, Kecamatan Soko mengaku sering memancing disana.
"Hitung-hitung refreshing malam lah, dari pada gak ada aktifitas," paparnya.
Masih kata Agus, para pemancing biasanya memakai umpan pancing yang berfariasi.
"Ada yang pakai lumut, tempe bakal, campuran roti dan pelet, dan juga usus ayam," imbuhnya kepada blokTuban.com, Rabu (1/11/2017).
Umpan yang dibuat para pemancing, rupanya mengahabiskan cukup uang dikantong. Pasalnya, sekali umpan dilempar ke dasar bengawan, kemudian ditenggak ikan, jika diangkat langsung umpan akan hilang jatuh kepermukaan.
"Pokoknya, buat satu umpan untuk satu lemparan stick saja," kata Eko, salah seorang yang juga memancing disana.
Dari jenis hasil pancingan ikan, mereka biasa mendapatkan ikan gabus lele, garingan, wader, dan ikan khas bengawan lainnya. [feb/col]