Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sebagian besar warga di wilayah Kabupaten Tuban memiliki tradisi sedekah bumi atau nyadran. Masyarakat memaknai, sedekah bumi lebih banyak diartikan mengirim doa bagi arwah leluhur masing-masing. Selain itu, juga kerab disebut sebagai rasa syukur atas hasil bumi.
Isi acaranya hampir sama, yakni membaca doa bersama yang dipimpin oleh pemuka agama setempat. Mengenai tempat pun juga beragam, ada yang di punden, makam, maupun tempat-tempat yang dianggap keramat lainnya.
Sebagai warna acara yang sudah diyakini secara turun temurun itu, biasanya seusai berdoa bersama akan pulang dengan membawa nasi berkat dari tetangganya.
Di Dusun Tanggung, Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan misalnya, kebiasaan di daerah ini, di setiap acara sedekah warga membawa panggang atau tumpeng saat menggelar doa bersama. Selain itu panitia lokal juga menyediakan beberapa jamuan.
"Tidak lain ini wujud rasa syukur masyarakat atas limpahan rahmat dari Allah SWT," ungkap Kepala Desa Kedungjambangan, Maftuh, saat membuka acara tahlil bersama di Sendang Mbeji, Sabtu (8/7/2017).
Dari pantauan blokTuban.com di lapangan pada malam sedekah bumi, doa dipanjatkan para warga di sebuah cungkup (rumah) yang berdampingan dengan sendang.
Disebutkan, di wilayah itu acara sedekah bumi digelar di setiap tahun dan sudah temurun. Namun perbedaannya, saat ini sudah dikemas lebih religius dan islami.
"Semoga dengan budaya sedekah bumi ini, masyarakat selalu dirahmati Allah dan dijauhkan dari segala balak," pungkasnya.[rof/rom]
Doa Bersama dan Berkat di Malam Sedekah Bumi Tanggung
5 Comments
1.230x view