Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sang surya sudah sepenggalan naik. Puluhan warga Dusun Tanggung, Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban berbondong-bondong menuju sebuah padusan atau sendang.
Dari rumah, mereka sudah siap membawa cangkul, sabit, dan golok. Warga desa ujung barat Kecamatan Bangilan itu akan melakukan 'gugur gunung dan nyiat sendang'.
Kedua kegiatan tersebut, menurut tokoh masyarakat setempat merupakan agenda rutin tahunan sebelum 'manganan atau sedekah bumi'. Sebab, satu hari sebelum manganan, sendang bernama Mbeji itu harus dikuras dan dibersihkan.
"Ini tadi habis dikuras Mbejinya, dilanjut gugur gunung bersih lingkungan sekitar sendang," kata tokoh masyarakat setempat, Sumijan saat ditemui blokTuban.com di lokasi, Sabtu (8/7/2017).
Bapak dua anak itu mengaku, kegiatan tersebut dilakukan secara turun temurun. Setiap usai panen warga setempat mengadakan tradisi manganan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Selain nyiat Mbeji atau menguras sendang, warga juga secara gotong royong mendirikan gubuk berukuran sedang untuk keperluan sedekah bumi. Sebab, esok hari, tepatnya Minggu Kliwon (9/7/2017) rangakaian acara sedekah bumi akan digelar.
"Sesudah sendang dikuras, lingkungan sekitar dibersihkan, warga lanjut gugur gunung atau kerja bakti mendirikan gubuk ini," jelas pak RT itu di sela-sela membersihkan rumput liar di sekitar cungkup atau rumah.
Dari pantauan wartawan media ini di lokasi sendang yang memiliki sumber air hangat itu, kerukunan warga tetap terjaga. Mereka bahu membahu melaksanakan tugasnya masing-masing tanpa ada perintah.
Sementara informasi yang berhasil dikumpulkan blokTuban.com, acara sedekah bumi akan digelar mulai nanti malam hingga Senin dini hari. Kegiatan diawali Tahlil dan do'a bersama Sabtu malam setelah Magrib.
Kemudian, Minggu pagi akan digelar bancaan atau kondangan bersama dengan membawa ambeng atau tumpeng. Siangnya, kegiatan dilanjut pagelaran wayang kulit di punden Mbeji.
Kegiatan sedekah bumi atau manganan akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Namun tempatnya berbeda, yakni di balaidesa setempat yang berada di Jalan Raya Bojonegoro-Jatirogo KM 40. [rof/ito]