Tradisi Nyekar Dongkrak Penjualan Bunga Tabur Makam

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Saat menjelang hari raya dan selesai salat ied, sebagian besar umat muslim menjalankan tradisi Nyekar. Kegiatan membaca doa untuk keluarga dan nenek moyang itu, kerap kali dikuti proses penaburan bunga di atas makam.

Ramainya peziarah yang membutuhkan bunga disambut senyum oleh para penjual bunga. Tak pelak, kesempatan emas itu menjadi berkah segelintir orang yang berjualan bunga tabur makam untuk meraup untung berlipat ganda.

"Sejak maleman kemarin, penjualan bunga mulai ramai," ujar Sholihatun (60) penjual bunga di perempatan lampu merah Jatirogo saat ditemui blokTuban.com.di lapaknya.

Selama ini, ketika hari raya maupun sebelumnya, dirinya mampu menjual bunga tidak kurang dari 500 bungkus setiap hari. Setiap bungkusnya dihargai Rp1000.

"Setiap tahunnya, masyarakat pasti ramai berburu kembang boreh (sebutan masyarakat setempat) ketika hendak Nyekar," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan penyetok bunga pandan asal Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Sri Suratmi (59) yang ditemui blokTuban.com di salah satu lapak penjual bunga di Kecamatan Jatirogo.

Kesempatan satu tahun sekali seperti ini, membuat dirinya kebut-kebutan kirim bunga pandan di berbagai daerah. Ia menandaskan, tidak hanya di Jatirogo, di luar Jatirogo juga sama kebutuhan bunga cukup tinggi.

"Biasanya setiap mendekati, maupun tepat di hari raya pengiriman bunga pandan cukup meningkat," tandas Suratmi. [rof/ito]