Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Kerusakan jalan poros Kecamatan sebagian besar diakibatkan mobil yang melebihi tonase. Sebab, beban yang harus di terima jalan tidak sesuai dengan kapasitas kekuatan selaiknya. Akibatnya, sejumlah pengguna jalan mengeluh takut celaka.
Hal itu, disampaikan Kepala UPT Dinas Perhubungan (Dishub) di Kecamatan Jatirogo, Patah, saat ditemui blokTuban.com di kantornya. Pria asal Bangilan itu mengaku, jika di jalur alternatif penghubung Kecamatan Jatirogo dan Bancar yang sering rusak, pihaknya kerap menemui truk berisi muatan di luar batas wajar.
"Sering ditemui mobil yang melebihi tonase, sebab sopirnya banyak yang bandel," terang Patah panjang lebar ketika dimintai keterangan penyebab kerusakan jalan penghubung Jatirogo-Bulu.
Diakui Patah, memang Dishub memiliki kewenangan untuk menindak mobil yang melebihi tonase. Namun, menurutnya Dishub tidak bisa bergerak bebas, karena yang berhak menindak lalu lintas adalah Polisi.
Sebagai upaya yang dilakukan Dishub dalam penertiban jalur poros Kecamatan, pihaknya hanya bisa mengontrol. Untuk melakukan tindakan, Dishub akan bekerja sama dengan Polisi lalu lintas di wilayahnya.
"Terkait komunikasi sudah pernah, namun akan lebih intensif," tandas mantan staf lalu lintas Dishub Tuban itu.
Sementara pihak Kepolisian yang berada di wilayah jalur Jatirogo-Bulu, tidak menampik jika kondisi jalan rusak akibat kendaraan berat. Ditegaskan Kanit Lantas Polsek Jatirogo, IPDA Suhardi, kerusakan jalan juga dianggap sebagai penyebab utama kecelakaan.
Untuk itu, pihaknya sudah menjalin komunikasi antar instansi untuk bekerja sama menjaga infrastruktur jalan, agar peningkatan angka kecelakaan bisa ditekan. Selain kerusakan jalan, yang tidak kalah penting menurut perwira Polisi itu adalah penerangan jalan.
"Untuk mengurangi angka kecelakaan Dinas terkait sudah kami mintai untuk segera turun tangan," tandas Hardi begitu ia disapa.
Sementara dari pantauan blokTuban.com, di lapangan kondisi jalan raya Bulu-Jatirogo masih dipenuhi lubang berbagai ukuran. Untuk itu, bagi para pengguna jalan yang hendak melintasi jalan penghubung jalur pantura dengan jalur Alternatif di wilayah Jatirogo ini harus ekstra hati-hati. [rof/ito]