Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Program bank sampah yang digagas Kelompok Wanita Tani (KWT) bersama Pertamina EP Asset 4 Field Cepu di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban sejak April 2014 hingga tahun ini anggotanya telah tercatat mencapai hampir 200 orang.
Pertumbuhannya cukup pesat, selama tiga tahun terus mengalami peningkatan. Secara gamblang Kepala Bank Sampah Delima (BSD), Anazilatul Muhlishoh memaparkan jumlah anggota dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 lalu anggota hanya 80 orang, kemudian tahun berikutnya 100 lebih, dan tahun 2017 ini tercatat ada 185 orang.
"Saat ini anggota BSD tidak hanya dari Desa Banyuurip, melainkan mulai merambah dua desa ring satu Distrik Satu Kawengan," terang wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun itu, Sabtu (26/2/2017) kemarin di Banyuurip.
Untuk jumlah anggota BSD, Ana begitu ia disapa menjelaskan, anggota yang berasal dari Desa Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro sejumlah 10 orang, dari Wonosari 2 orang, dan selebihnya mayoritas warga Desa Banyuurip.
"Bermula dari penuturan mulut ke mulut, akhirnya dari luar Desa Banyuurip ikut mendaftar menjadi anggota BSD," tukasnyan di sela-sela memimpin rapat rutin di kantornya.
Ditambahkan Ana, berharap secepatnya lembaga prakoperasi yang sedang digagas para anggota KWT ini mendapat legalitas dari badan hukum. Ketika modal aset dari bank sampah sudah besar, kata dia bisa menambah program-program yang lain.
"Kalau KWT sudah punya badan hukum, tinggal prakoperasinya," pungkasnya.[rof/ito]