Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Beberapa warga di Dusun Ledok Asri, Desa/Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban masih mempertahankan membuat Tungku (Pawon) sebagai penghasilan sampingan selain bertani.
Namun saat musim penghujan seperti saat ini, aktivitas yang dilakukan sehari-hari oleh kebanyakan kaum hawa tersebut menjadi terganggu. Pasalnya hujan yang terjadi hampir setiap hari itu, membuat tungku-tungku yang dihasilkan kering tidak maksimal.
Disamping itu, musim penghujan juga menghambat proses produksi tungku, biasanya tungku yang telah dicetak secara manual bisa kering dalam dua minggu, namun untuk musim penghujan seperti ini membutuhkan waktu hingga satu bulan.
"Biasanya untuk musim panas atau kemarau pawon-pawon ini bisa kering dalam dua minggu, tapi saat musim penghujan sebulan belum tentu kering maksimal," kata Yatemi (43) kepada blokTuban.com, Selasa (21/2/2017).
Terpisah, pembuat tungku lain, Listiyowati (33) mengaku, pembuatan tungku terus dilakukan setiap hari, dalam sehari kadang bisa membuat dua sampai empat tungku. Namun berhubung hujan terus menerus sehingga perlu waktu yang lebih lama untuk menjemur.
"Penjemuran tungku butuh panas yang maksimal agar hasilnya bagus," ungkap Listiyowati.
Selain itu, tengkulak yang biasanya mengambil tungku juga menunggu waktu yang lebih lama untuk membeli tungku dari pengrajin. [hud/rom]
Musim Penghujan, Produksi Tungku di Grabagan Terganggu
5 Comments
1.230x view