Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Cabai merupakan jenis sayuran yang sangat diperlukan untuk kebutuhan memasak sehari-hari terutama untuk membuat sambal. Apalagi orang Indonesia yang sangat menyukai sambal, bila makan tanpa sambal serasa hambar ada yang kurang. Namun sayangnya harga cabai sering fluktuatif, kadang standar tapi kadang tinggi seperti saat ini.
Untuk menyiasati harga cabai yang mahal, petani di wilayah Kenduruan, Kabupaten Tuban ramai menanam cabai sendiri di pekarangan mereka. Sebelum penanaman, mereka harus menyiapkan benih. Akibat curah hujan yang masih tinggi, petani setempat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat pembibitan.
"Pembibitan kita pilih media tanam plastik yang bisa dilakukan di rumah, sebab dengan begitu lebih mudah perawatannya," ujar salah satu petani, Rohman (65) saat ditemui blokTuban.com di rumahnya, Sabtu (18/2/2017).
Menurut dia, pembibitan di rumah lebih pas, ketika memasuki musim penghujan. Tujuannya untuk menghindari pembusukan akibat kadar air yang berlebihan.
"Jika pembibitan di sawah atau di ladang batangnya mudah busuk, karena masih sering hujan," tandasnya sambil menata benih di teras rumahnya.
Dia berujar, meski modal bertambah banyak, namun tingkat kegagalan pembibitan cukup kecil. Sebab kebutuhan cahaya matahari dan air lebih terkontrol. "Meski lebih mahal namun keamanan lebih terjaga," tegas Rohman.
Hal senada juga dilontarkan petani lain, Heri (33). Ia sudah satu tahun yang lalu melakukan pembibitan di pekarangan rumah. Tujuannya, memudahkan petani dan mengindari gagal pembibitan.
"Sejak 2016 mencoba budidaya cabai dengan pembibitan media plastik di rumah," tukasnya.
Diungkapkan Heri, perawatannya pun tidak jauh beda dengan pembibitan di sawah atau di ladang. Benih setelah di tebar atau di masukkan dalam plastik yang berisi tanah dan pupuk kandang, disiram dan diberi cahaya matahari secukupnya.
"Ketika panas dipanaskan dan disaat hujan bisa kita pindahkan ke teras rumah, jadi simpel dan aman dari pembusukan," pungkasnya. [rof/rom]
