Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Saat ini alat cetak gerabah jenis layah atau cobek cukup dibutuhkan bagi pengrajin gerabah asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
Ketua kelompok pengerajin gerabah di desa setempat, Agus Arfianto menuturkan permintaan pasar akan gerbaah jenis layah cukup besar. Namun, tanpa diimbangi teknologi yang mendukung acap kali produksi terganggu.
"Menggunakan cara manual baru setengah jam menghasilkan satu layah ukuran besar. Bagi yang terampil, mentok 15 menit jadi satu," kata pria yang akrab disapa Arif tersebut.
Berbeda jika peroduksi layah menggunakan alat cetak, kata Arif. Press layah, begitu mereka menyebutnya. Tiap satu atau dua menit dengan alat cetak bisa memproduksi satu buah layah. Praktis hal tersebut dapat menggenjot produksi gerabah.
Hal serupa diungkapkan Ngasipah (45) yang telah menggeluti pembuatan gerabah sejak usia muda tersebut. Ia selama ini mengaku kualahan mengikuti permintaan pasar, utamanya layah.
"Dalam dua hari baru bisa membuat sekitaran 40 gerabah, itupun belum proses dijemur dan kemudian dibakar," katanya.[dwi/fah]