Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Tahun 2016, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di Kecamatan Bangilan, klaim hasil produksi padi di daerah penghasil migas naik. Karena pada masa itu diuntungkan kondisi cuaca yang tergolong basah.
Kepala UPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kecamatan Bangilan, Widiarto melaui penyuluh pertaniannya mengungkapkan terjadinya kemarau basah yang ditandai curah hujan menjadi berkah bagi para petani. Para petani di desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Tuban, Jawa Timur tetap menanam padi pada masa tanam ketiga (MT3).
Produksi padi petani di wilayah lapangan Gegunung Pertamina (GGNP) itu meningkat, ketika dibandingkan MT3 tahun sebelumnya. Hasil panen petani setempat melimpah, karena diuntungkan adanya kemarau basah.
"Dari hasil produksi 2015 yang rata-rata hanya 5,5 ton perhektare, di tahun 2016 bisa naik menjadi 5,7 ton perhektare," kata Penyuluh Pertanian, Rico Damai S, Senin (30/1/2017).
Dijelaskan Rico, sawah yang ditanami padi mencapai 280 hektare, dari 1599 total lahan yang ada di wilayah lapangan migas yang dikelola PT Tawun Gegunung Energi (TGE) itu. Untuk itu, berdasarkan hasil panen 2016 dengan rata-rata produksinya berkisar 5,7 ton per hektare, di tahun 2017 ditarget bisa mencapai 6,5 ton perhektare.
"Belajar dari hasil tanam tahun lalu, tahun ini diharapkan petani bisa menaikan produksinya menjadi 6,5 ton perhektare," pungkasnya. [rof/ito]