Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Pengerajin gerabah asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban bersedih. Pasalnya, musim hujan seperti saat ini sangat menghambat produksi.
Kurangnya panas matahari menjadi salah satu faktor penghambat produksi. Sebab, beberapa tahapan hingga proses akhir, atau tahap pembakaran, gerabah perlu dijemur di bawah terik matahari langsung.
"Kita (pengerajin grabah) membutuhkan waktu seminggu untuk menjemur gerabah, baru kemudian dibakar," kata salah seorang pengerajin gerabah, Agus Arfianto.
Saban hari pengerajin gerabah Kualanamu memenuhi permintaan pasar, terutama permintaan layah atau sejenis cobek.
Akibat produksi menurun, pengepul gerabah di desa setempat pula kelimpungan memenuhi permintaan pasar. Bagaimana pun stok gerabah dipengaruhi hasil produksi itu sendiri.
"Apalagi sebelumnya banjir dan sekarang musim hujan, gerabah yang dijual minim jumlahnya," kata Suparlan. [dwi/rom]
Produksi Gerabah Tersendat Saat Musim Hujan
5 Comments
1.230x view