Berawal Dari Warung Kopi, APT Jadi Peduli

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Berawal dari tongkrongan warung kopi, puluhan pemuda yang tinggal di daerah Tanggung, Kedungjambangan, Bangilan, Tuban tergerak membentuk sebuah wadah yang bisa menampung aspirasi positif kalangan remaja.

Adalah APT, komunitas yang berdiri September 2013 lalu. APT merupakan komunitas pemuda yang cukup eksis dengan kegiatannya. Tak hanya bernuansa perkawanan, APT juga konsen di ranah sosial kemasyarakatan.

Serunya bergabung dalam komunitas APT tak hanya sekadar kopdar atau nongkrong, tetapi juga ada misi sosialnya. Komunitas APT dalam perkembangannya sejak berdiri sejak 4 tahun silam, kini memiliki sekitar 40 anggota dan 20 di antaranya merupakan anggota aktif.

Di tangan Rudi Hamzah dan kawan-kawan, komunitas APT berdiri di atas semua golongan dan latar belakang berbeda. Keselarasan bergerak, visi dan misi yang sama menyatukan anggota yang tergabung APT untuk peduli.

Diungkapkan Rudi Hamzah, aktifitas komunitas ini semula hanya kopdar, namun akhirnya komunitas APT mampu menggelar kegiatan rutin pada hari-hari besar maupun kegiatan adat yang dilakukan sejak komunitas berdiri hingga saat ini.

"Kebetulan kita dari bermacam latar belakang, namun karena memiliki satu cita-cita kita berusaha hadir memberi ruang gerak pemuda di tengah masyarakat untuk ikut andil di setiap momen, baik kegiatan pemerintah maupun adat desa," ujar Rudi Hamzah.

APT juga sering melakukan kegiatan bersama untuk menghibur anak-anak desa. Selain itu, kegiatan yang dicanangkan dan dilakukan minimal satu tahun sekali adalah mengadakan bakti sosial. Dana untuk kegiatan sosial itu berasal dari bantuan donatur yang berkenan bekerja sama.

"Alhamdulillah tahun 2016 juga bisa bekerja sama dengan RI 1, melalui program Sembako untuk warga miskin ketika menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun kemarin," imbuh anggota lain Hariyono. [rof/col]