Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Dewasa ini, pasar satu dari ribuan sistem di muka bumi ini yang masih efektif dan efisien untuk mengembangkan perekonomian rakyat. Pasar sebagai institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha di ranah jual beli barang, jasa, dan tenaga kerja bagi khalayak dengan imbalan uang.
Barang maupun jasa dijual dengan alat tukar berupa uang juga di pasar. Selain itu, pasar juga disebut ladang, tempat mempertemukan penjual dengan pembeli. Dari tempat yang cukup sempit dan berdesakan masyarakat bisa mengolah budi daya mereka untuk memanen pundi-pundi rupiah.
Untuk itu, pemerintah Desa Sugihan, berencana mengambil bagian pasar dijadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa mensejahterakan masyarakat dan menjadi pendapatan asli desa (PADes). Selama ini pasar desa yang ada belum menyentuh target yang layak dan kurang produktif. Perlu adanya tangan-tangan terampil menciptakan sebuah ide dalm konsep membangun ekonomi pedesaan.
"Pasar desa saat ini rencananya akan kita bongkar, karena kurang produktif," ungkap Kepala Desa Sugihan, Suharto, sambil menuangkan pemikirannya di temani tumpukan rancangan anggaran dan pendapatan desa (RAPBDes) di ruangan kantornya.
Dari gagasan-gagasanya, Suharto berkeinginan pasar desa Sugihan disulap menjadi tempat umum besar, mewah, elegan di Jatirogo. Pasar tersebut dikonsep jadi penyedia pelbagai beberapa pasar tradisional, pasar wisata, dan pasar malam. Harapannya pasar tersebut kerap digunakan oleh masyarakat sebagai sarana perekonomian dan sarana rekreasi.
"Pasar ini dirancang lebih modern, di dalamnya terdapat wahana rekreasi anak dan kios menjajkan produksi warga setempat," beber Kepala Desa.
Untuk meningkatkan PADes, Kades yang memenangkan dua kali dalam Pilkades desa Sugihan berturut-turut itu menyampaikan, pasar desa Sugihan akan didesain berbetuk Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera). Pasar tersebut seakan dibuat tidak ada hentinya untuk beroperasi, bahkan harapannya dalam waktu 24 Jam pasar ini tetap ramai dikunjungi.
Selain itu, imbuhnya, tempat pasar ini tidak jauh dari pusat kota Kecamatan Jatirogo. Pasar pujasera ini, nantinya akan menjajakan fashion, kuliner, dan masih banyak yang lainnya. Pasar ini juga akan menyuguhkan jajanan khas kota Tuban, khususnya Desa Sugihan pagi hari maupun di waktu malam hari, dan tentunya cocok untuk konsumen yang sedang berjalan jalan cari makan di Jatirogo untuk mengisi kekosongan perut.
"Seperti namanya, pujasera ini akan ditemukan berbagai jajanan yang diinginkan pengunjung," tutur Suharto dengan terkekeh.
Pasar yang terletak di Jalan Raya Timur Jatirogo itu, diharapkan juga bisa menampung pedagang kaki lima yang kurang beraturan di wilayah Jatirogo, untuk itu dengan disediakan los atau kios juga akan di desain dengan tatanan area PKL yang cukup nyaman dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
Mengenai anggaran, pihak pemdes akan menyediakan atau menganggarkan alokasi Dana Desa 2017 sebesar Rp500 juta. Selebihnya, pihak desa berharap pemerintah Kabupaten Tuban bisa menyokong program pemberdayaan ekonomi produktif di desanya.
"Sesuai prosedural, pujasera ini rencananya murni akan dikelola masyarakat Desa Sugihan," tutupnya mengakhiri wawancara bersama awak media blokTuban.com.[rof/ito]