Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Derita yang dialami Kusnan Ali Alamsyah, Bocah berusia tujuh tahun yang bertempat tinggal di RT/5 RW/1 Dusun Tanggungrejo, Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban menyita perhatian publik untuk peduli dan melakukan aksi sosial.
Komunitas Peduli Kasih (KOMPAK) misalnya, kumpulan sekelumit musisi, ada artis penyanyi juga seniman dari Tuban Selatan itu ikut melakukan aksi Solidaritas yang dilakukan melalui Konser Amal beberapa waktu lalu.
Pengurus KOMPAK, Ristiyorini kepada blokTuban.com mengatakan, kegiatan peduli kasih yang dilakukan sebagai wujud rasa solidaritas, terutama untuk para pekerja seni agar bisa membantu masyarakat yang berekonomi lemah.
"Kita bantu yang lemah, terutama bagi para penderita penyakit yang cukup parah," ucap dara yang menjabat sebagai bendahara KOMPAK itu, Rabu (7/12/2016).
Dalam aksinya, KOMPAK mengadakan beberapa konser amal di berbagai tempat. Dengan begitu, kata seniman yang juga tenaga pendidik di SMP 1 Bangilan itu menganggap, dengan konser amal masyarakat bisa menikmati hiburan musik. Di sela-sela kegiatan itu KOMPAK meminta keikhlasan warga untuk berpartisipasi.
"Dengan menyajikan musik dangdut, KOMPAK mengajak warga menyumbang seikhlasnya," kata Rini, panggilan dara asal Singgahan itu.
Masih Rini, untuk membantu Ali sapaan akrab anak kedua dari pasangan Warman (60) dan Yarti (50) yang telah divonis oleh dokter menderita penyakit Jantung Bocor, kini telah terkumpul dana sebesar Rp4.550.000. Kegiatan bakti sosial dan konser amal akan terus dilakukan untuk meringankan pengobatan Ali.
"Besok tanggal 9 Desember rencananya kita akan menggelar aksi sama di Kecamatan Jatirogo," Imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Ali menderita penyakit Jantung Bocor setelah diperiksa oleh Bidan Desa yang dilanjutkan ke puskesmas Montong dan dirujuk ke RSUD Dr. Koesma Tuban. Tepatnya sejak empat tahun silam ketika Ali berumur sekitar tiga tahun. Dokter tersebut juga menyatakan apabila penyakit yang diderita Ali adalah penyakit bawaan sejak lahir.
Ali juga sempat di bawa ke RSUD. Dr. Suetomo Surabaya. Namun, hingga empat kali itu Ali hanya menjalani pemeriksaan gratis dan hasil Echocardiography atau pemeriksaan yang memberikan gambaran jantung saja.
Meski pemeriksaan atau kontrol dengan gratis tersebut disarankan setiap dua bulan sekali, namun biaya transport atau kendaraan itu masih menjadi kendala orang tua Ali, pasalnya mereka berdua hanyalah petani dan penghasilan mereka musiman.
Sementara dua tahun terakhir ini, kabarnya Ali tidak pernah diperiksakan lagi karena tidak ada biaya untuk transport ke Surabaya.[rof/ito]