Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Pidato Presiden Jokowi saat penanaman serentak dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (HMN) di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin 28 November 2016 akan menjadi pembuktian baginya.
Pasalnya, orang nomor satu di Republik Indonesia itu sempat berujar "Jangan menaman berjuta-juta pohon, tapi yang hidup cuma satu, dua pohon saja. 200 ribu pohon ini kalau hidup pasti akan bagus," ucap Jokowi dihadapan tamu undangan, sorai undangan bertepuk tangan pekan lalu.
Kini setelah satu pekan penanaman yang dipimpinnya berlangsung, patut kiranya itu menjadi evaluasi atas ucapan mantan Walikota Solo itu. Di lokasi penanaman, banyak sekali pohon yang ditanam warga secara bersama-sama itu mulai tampak mati, dan ada pula yang sudah tumbang. Bukan hanya itu saja, tanaman jati berusia sekitar tujuh bulan yang ditanam Presiden juga tampak layu. Daunnya mulai mengering dan kecoklatan batangnya pun tampak tidak sehat.
Saat blokTuban.com tiba di lokasi penanaman tersebut, seorang petani bernama Matrop (Lk, 63) asal Desa Sumurgeneng Kecamatan setempat mengungkapkan, pasca penanaman tidak ada perawatan hingga saat ini. Jadi, tidak heran jika kondisinya banyak yang mati, terlebih saat menanam juga asal-asalan dilakukan.
"Kedalamnya itu sangat dangkal, jika begitu bagaimana bisa hidup," terang Matrop saat mengambil rumput untuk makan hewan ternaknya, Selasa (6/12/16)
Camat Jenu, Kasmuri, saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com mengenai perawatan pasca penanaman berlangsung. Pihaknya mengaku tidak mendapatkan pesan khusus untuk merawat. Sebab, yang menyelenggarakan bukan instansi pemerintahan, melainkan Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (KOPRABUH).
"Kami tidak tahu ya mengenai keberlanjutan penanaman kemarin, itu bukan hajat kita tapi Koprabuh. Lebih jelasnya tanyakan kepada yang bersangkutan," pungkasnya.
Dalam penanaman tersebut, terdapat sebanyak 238 ribu pohon yang ditanam. Diantaranya 200 ribu Kaliandra dan 38 ribu pohon jati, tanaman tersebut ditanam di atas lahan 23 Hektar.[nok/ito]