Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Pemerintah Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel mendesak pembangunan tanggul harus dipercepat. Sebab, desa yang berada di bantaran sungai Bengawan Solo tersebut menjadi langganan luapan banjir tiap tahunnya.
Kepala Desa Tambakrejo, Karsilan mengatakan pembangunan yang telah dimulai sejak 2015 lalu minim percepatan. Akhir-akhir ini banjir yang terjadi bahkan tidak lagi hitungan hari, melainkan jam.
"Dulu (air, red) meluber ke kanan dan kiri, tapi sekarangrg ke arah Tuban. Pagi belum ada air, sore sudah tenggelam dalam hitungan jam," kata Karsilan kepada blokTuban.com
Karsilan mengatakan terdapat 650 kepala keluarga terdampak di Desa Tambakrejo setiap banjir terjadi. Dari total tersebut sekitar 2.200 jiwa terancam banjir setiap tahun.
"Tanggul yang melintas di Desa Tambakrejo merupakan yang terpanjang dari proyek pembangunan tanggul di Kecamatan Rengel, yakni 6,5 kilometer," kata Karsilan menambahkan.
Selain permukiman, lahan pertanian pada Banjir yang terjadi sekitar dua pekan lalu tersebut merusak tanaman padi seluas 120 hektare, dan jagung 25 hektare.
"Padi sudah berusia 45 hari dan tinggal panen rusak akibat banjir," ujarnya.[dwi/ito]