Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Ratusan motif batik hasil karya Komunitas Butik di bawah pendampingan Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) digelar dalam Pameran Sepekan Batik, Senin (21/11/2016).
Kegiatan yang berlangsung dalam rangka Pra Wisuda ke XIII dan Dies Natalis ke X Unirow turut melestarikan budaya Batik Tuban. Pameran yang diselenggarakan di depan Gedung Rektorat Unirow tersebut merupakan kerja sama antara PT Semen Indonesia melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Seratus motif karya batik berasal dari 20 anggota komunitas yang dilatih selama dua bulan, masing-masing anggota menghasilkan lima motif berbeda," terang Direktur KPR, Nunuk Fauziyah.
Mengedepankan penggunaan warna alam, batik yang dihasilkan dominan berwarna kalem. Berjajar potongan kain batik berukuran dua meter degan corak warna hitam, kuning, coklat, putih, merah, hijau dan biru yang sebagian besar dihasilkan dari tumbuhan alam.
Nunuk mencontohkan seperti untuk mendapat warna hijau, anggota mendapatkannya dari daun keres. Selaras dengan alam, pun mendapatkan daun tersebut bukan degan cara membunuh atau dengan sengaja memutus kehidupan tanaman.
"Daun yang didapat harus yang gugur (jatuh sendiri, red), bukan karena dipetik," kata perempuan asal Lamongan tersebut.
Disadari Nunuk bersama anggota komunitas lain, kain batik dengan warna alam memiliki keunggulan dari pada batik dengan pewarna kimia. Selain aman ketika dikenakan, batik berbahan warna alam memiliki nilai jual tinggi hingga dua kali lipat lebih.
"Satu potong kain batik warna alam dapat untuk kelas atas bisa mencapai Rp1,7 juta. Karena proses yang menentukan harga sebuah karya," terangnya.
Berjalan cukup meriah, pembukaan pameran dihadiri langsung segenap instansi terkait dari Ketua DPRD Kabupaten Tuban, Istri Bupati dan Wakil Bupati Tuban dan Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata. Selain itu dihadiri pula segenap jajaran Civitas Akademika Unirow Tuban. [dwi/col]