Minim Identitas, Satu Jasad Sulit Diidentifikasi

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - 

"Sidik jarinya tidak terdeteksi, baik di kepolisian (SIM) ataupun di e-KTP," jelas Kapolres Tuban, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fadly Samad, Senin (21/11/2016).

Padahal, sidik jari merupakan salah satu data premier guna mengetahui kepastian identitas korban.

Selain sidik jari, satu jasad itu sangat minim data ante mortem dan post mortem. Diketahui, ante mortem merupakan data sebelum dia meninggal yang berasal dari kerabat atau teman, sementara post mortem adalah data personal yang bersangkutan, seperti KTP, aksesoris yang digunakan, dan tanda-tanda lain di tubuh korban.

"Itu mempersulit pengenalan satu jasad korban yang sudah berada di kamar Jenazah RSUD Tuban," jelas Fadly.

Petugas masih terus melakukan identifikasi satu korban ini. Sambil menunggu kedatangan keluarga yang diharapkan bisa membantu mengenali jenazah. Langkah selanjutnya, bahkan diperlukan tes DNA untuk memastikan identitas korban.

Sebelumnya, dua dari tiga jasad di Kamar Jenazah Rumah Sakit Tuban sudah bisa dikenali. Masing-masing adalah Karjani (63), warga Desa Pendak, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, dan juga Darwanto (26), warga gang Gambir, Kecamatan/Kabupaten Rembang. [pur/col]