Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Iqbal Ridho Novian adik kandung Ilham Pratista menjadi pusat perhatian masyarakat Tuban yang gugur di medan area bulu tangkis pada kejuaraan Porkab IV Tuban tahun 2016.
Segudang prestasi yang diraih atlet muda berbakat kelahiran 29/11/2016 yang akrab disapa Iqbal itu, kini tinggal kenangan. Setelah jasadnya dikebumikan di makam muslim desa Besowo, Sabtu pagi (29/10/2016).
Dengan semangat juang tinggi, Iqbal memang punya daya tarik luar biasa, apalagi kemampuannya dalam olahraga bulu tangkis tidak bisa dianggap remeh. Di balik pribadinya yang tidak banyak tingkah, ternyata Iqbal punya segudang prestasi.
Kakak Iqbal, Ilham Pratista ketika dikonfirmasi blokTuban.com menerangkan, adiknya yang memiliki kesamaan aliran darah seni dan olahraga dengan dirinya itu, salah satu atlet olahraga tepok bulu di Kecamatan Jatirogo yang bersahaja. Ia bahkan sempat digadang-gadang menjadi juara bulutangkis ganda putra pada Porkab Tuban tahun ini.
"Sejak di SD adik saya sudah sering mewakili Jatirogo dalam kejuaraan tingkat kecamatan maupun kabupaten," ujar pebulu tangkis dan juga pelukis itu.
Lebih lanjut, pria yang sedang menempuh kuliah bidang seni lukis itu menambahkan, di tahun 2011 Iqbal mewakili Kecamatan Jatirogo di ajang Kejurkab Bulutangkis Tunggal Usai Dini (10 tahun) di Kabupaten Tuban. Dirinya mampu membawa pulang tropi juara III.
Di tahun 2010, tambah Ilham panggilan akrabnya, Iqbal mampu menorehkan Juara II di ajang turnamen bulu tangkis Fajar Chrisns Cup. Sedangkan, di tahun 2011 mampu membawa pulang tropi juara II turnamen bulu tangkis dalam rangka Peringatan Hari Besar Nasional di Kecamatan Jatirogo.
Tidak berhenti disitu di usia Iqbal yang ke 15 tahun, atlet besutan PB Generasi Putra Putri Jatirogo (Gepuja) itu menjuarai di tingkatkan III Kejurkab Bulu Tangkis Kabupaten Tuban.
"Prestasi terakhir ketika ia mampu naik podium juara II bulu tangkis di Porkab III Tuban tahun 2014," papar Ilham.
Iqbal yang tidak pernah surut semangat memainkan raket itu, bahkan pernah juga mengikuti seleksi Djarum hingga tahap 100 besar, namun Tuhan berkehendak lain dan ia belum berhasil. [rof/col]