Potensi Jajanan Gemblong di Tengah Modernisasi

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Pada era modernisasi saat ini, jajan tradisional yang bertahan dan cukup eksis di tengah masyarakat masih dapat dijumpai. Salah satu di antaranya, kue gemblong asal Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

Bukan tidak mungkin, gemblong yang melekat sebagai bagian masyarakat Desa Compreng dapat lebih berkembang. Gemblong yang kerap dijadikan santapan tiap hari ataupun sengaja dijadikan buah tangan tersebut berpotensi dijadikan salah satu oleh-oleh khas Tuban.

Menurut penuturan Kepala Seksi Kemanan dan Ketertiban (Kasi Trantib) Desa Compreng, Jasmono yang juga sejak kecil tinggal di desa setempat sudah terbiasa mencicipi gemblong. Jajanan yang jauh sejak tahun 1980an ketika ia mulai dapat mengingat, gemblong telah menjadi bagian dari masyarakat Compreng.

"Tidak ada pengawet ataupun bahan yang mengandung kimia," kata Jasmono.

Dua macam gemblong, gemblong basah yang dikemas daun pisang dan goreng menjadi varian pilihan setiap harinya. Kurang lebih sepuluh orang produsen gemblong tiap pagi hari ramai didatangi pembeli.

"Tekstur lembut, gurih dan aroma khas dari daun pisang menjadi ciri gemblong Compreng," ujarnya.[dwi/ito]