Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Ketika melintas di jalan nasional, Widang-Tuban sejumlah produsen dan penjual gemblong mudah ditemukan.Memang, kue gemblong yang masuk daftar jajanan pasar tradisional di Kota Tuban ini masih menjadi favorit masyarakat, bahkan menjadi ladang pekerjaan bagi mereka.
Tepatnya di Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, gemblong atau memiliki sebutan lain jadah mashyur di tengah masyarakat setempat. Gemblong asal Compreng dinilai memiliki ciri kelezatan sendiri. Salah seorang produsen gemblong, Rahpi (58) membenarkan hal itu.
"Menggunakan beras ketan keualitas bagus dan tidak lupa pakai kelapa supaya empuk dan kalis," ujarnya.
Jajanan enak dan cukup mengenyangkan tersebut bahkan cukup akrab di kalangan sopir. Apa pasalnya? Seringkali gemblong menjadi makanan ringan pengganjal perut mereka yang kebetulan melintas di jalur besar antar provinsi tersebut.
Produksi gemblong, menurut penuturan produsen gemblong lainnya, Marto (66) dalam sehari-hari lebih banyak bersarang di perut buncit sopir truk kargo yang melintas.
"Kalau tidak ada tambahan pesanan khusus, pembeli banyak dari kalangan sopir," kata Marto.
Kendati demikian, di kalangan masyarakat kue gemblong asal Compreng memiliki pangsa pasar lainnya. Semisal, pembeli sengaja memesan gemlong untuk dijadikan buah tangan. Tidak jarang pula, kue gemblong dipesan khusus oleh orang yang hendak melangsungkan kegiatan pernikahan atau mantenan.
"Biasanya orang pesan gemblong dan bawa nampan sendiri untuk diisi gemblong," ungkapnya kepada blokTuban.com.[dwi/col]