Reporter: M. Safwan/blokBojonegoro.com
blokTuban.com - Musibah kecelakaan perahu penyeberangan Bengawan Solo, tepatnya yang menghubungkan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jumat (7/10/2016), terus menjadi perhatian serius. Sebab, hingga malam hari masih ada sekitar 7 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang belum ditemukan, dari total 25 penumpang yang terdata.
Baca juga: [Pencarian Santri Tenggelam Masih Nihil]
Agar pencarian lebih maksimal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tuban meminta bantuan BPBD sekitar, termasuk Kabupaten Bojonegoro. Tepatnya satu perahu karet dan 10 personel terlatih.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo, kepada blokBojonegoro.com. Menurutnya, satu perahu dan 10 personil seperti yang diminta sudah disiapkan. Bahkan perahu telah diangkut ke atas mobil dan siap berangkat.
"Besok pagi pukul 06.00 WIB perahu dan personel langsung berangkat dan menuju ke Polsek Babat. Permintaan bantuan dari BPBD Tuban," katanya.
Informasi yang masuk, posko darurat berada di Polsek Babat, karena tempatnya yang dekat. Tidak hanya itu saja, posko tersebut akan memudahkan koordinasi yang dipimpin BPBD Pemkab Tuban.
"Kita selalu siap, dan belum dimintapun telah siap selalu," terangnya. [saf/lis]