Belajar Otodidak, Tekuni Kerajinan Tas dan Tempat Tisu

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Seorang ibu rumah tangga di Desa Montongsekar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, mampu mengolah plastik bekas menjadi sebuah kerajinan yang bernilai ekonomis.

Suwari (47) warga RT/14 R1/2 ini sudah sekitar lima tahun mengumpulkan plastik bekas bungkus kopi di warung-warung terdekat. Dengan keterampilan yang dimilikinya, ia mengubah plastik bekas yang dia kumpulkan menjadi sebuah kerajinan tas yang cantik.

Kepada blokTuban.com istri Sarmuji itu mengaku, ilmu membuat kerajinan tas dari plastik didapat dari internet. Sebelumnya, sampah plastik dibuang begitu saja, usai melihat tutorial di internet muncul ide untuk memanfaatkan barang bekas tersebut.

"Awalnya membuat satu tas membutuhkan beberapa hari, bahkan beberapa minggu," ungkap Suwari kepada blokTuban.com, Selasa (27/9/2016).

Namun seiring berjalanya waktu, ibu dua anak itu bisa membuat dua tas berukuran besar dalam satu minggu meski dikerjakan sendirian. Selain membuat tas dari plastik bekas, Suwari juga berdagang.

Menurut Suwari, saat ini kendala yang dihadapi adalah masalah pemasaran, karena yang berminat membeli hasil kerajinanya hanya dari kawasan Desa Montongsekar saja.

"Setiap hari bahan baku ada terus, hanya kendalanya pada pemasaran saja yang belum luas," tambah Suwari.

Untuk harga hasil kerajinannya dipatok Rp35.000 untuk tas berukuran besar, sedangkan ukuran kecil dibandrol harga Rp15.000. Selain tas ia juga mengembangkan plastik bekas menjadi kerajinan yang lain yakni tempat tisu. [hud/col]