Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Keberadaan bank sampah Delima di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, adalah salah satu solusi dalam menangani masalah limbah sampah rumah tangga.
Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Banyuurip, Suhartono kepada blokTuban.com, Senin (22/8/2016). Bank Sampah delima (BSD) sudah dua tahun berjalan dan memberikan dampak yang cukup baik terhadap pengumpulan benda-benda yang tidak terpakai.
Seiring berjalannya program Bank Sampah yang menjadi salah satu program Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut, selaku pemerintah desa akan selalu mendukung. Karena manfaatnya sangat besar bagi desa Banyuurip. Terutama bagi ibu rumah tangga bisa menabung untuk keperluan hari raya.
"Kami terus mendukung untuk perkembangan BSD di desa Kami," ujar Suhartono, Senin (22/8/2016).
Baca juga [BSD Delima Berharap Punya Kantor]
Dengan berdirinya BSD di desa Banyuurip, lingkungan semakin bersih dari sampah-sampah non organik. Karena setiap seminggu sekali pasti ada petugas bank sampah yang mengambil limbah rumah tangga itu. Biasanya setelah sampah terkumpul setiap dua minggu sekali ditimbang dan dicatat di buku tabungan nasabah masing-masing.
"Programnya bagus, dan sudah berjalan baik," tandasnya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Camat senori, Eko Julianto menjelaskan, pihak pemerintah akan terus mendampingi dan mendukungnya lewat UPTB-BPKP Kecamatan senori. Sehingga program-program bank sampah terus maju dan berkembang.
"Selama ini terus kita bina BSD Banyuurip dengan pendampingan-pendampingan," tutur camat kelahiran Jombang itu.
Pihaknya juga memberi penilaian positif untuk kegiatan yang dilakukan para ibu-ibu anggota kelompok tani tersebut. Harapannya semoga kedepan makin berkembang dan menjadi percontohan desa lain. "Yang pasti manfaat penting ada dua, yaitu mengatasi masalah sampah dan pemberdayaan perempuan," tutup Camat muda itu. [rof/rom]