Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com – Menurut petani diwilayah Desa Sidohasri, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban menanam terong dan timun dianggap lebih menguntungkan tinimbang tanam padi. Karena selain perawatannya lebih mudah, hasilnya pun juga lebih melimpah. Maman (33) Misalnya, selama ini ia merasa diuntungkan dari tanaman terong. Sayuran yang paling mudah di tanam di wilayah Kenduruan ini cukup satu kali tanam bisa panen sebanyak dua puluh kali dalam usia produktif.
“Kalau terong itu bisa dipanen tiga kali sehari,” kata petani yang juga PNS di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Bangilan itu, sabtu (20/8/82016).
Menurut Maman, tanaman terong miliknya selama ini ia memilih menggunakan pupuk organik dibanding pupuk kimia. Dengan memanfaatkan limbah ternak kelinci, ternyata tanaman terongnya lebih subur dan hasilnya melimpah.
“Untuk masa awal panen sendiri terong bisa dipetik ketika berumur 2,5 bulan,” imbuhnya.
Lanjut Maman, diatas lahan 0,5 hektar ia bisa menghasilkan RP. 1,5 Juta sekali panen. Jika di total semua, sekali tanam Maman bisa meraup hasil kisaran Rp. 30 Juta. Selisihnya jauh saat ditanami padi.
“Kalau padi hanya menghasilakan 3 ton saja,” tandasnya
Sedangkan harga padi kering panen hanya berkisar Rp. 4.000, totalnya Rp. 12 Juta dan hanya bisa panen satu kali. Dari situlah Maman menganggap tanam terong lebih menguntungkan untuk saat cuaca seperti ini.
"Saat ini saya juga mulai mengembangkan tanaman timun di sawah tadah hujan," ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Sunandar (60) saat ditemui blokTuban.com disawahnya. menurut petani yang sudah puluhan tahun menanam tanaman holtikultura ini untuk musim seperti ini lebih pas untuk menanam cabai, timun, terong, dan krai.
Dikatakannya, untuk saat ini harga timun 1 sak tembus haraga Rp. 40 ribu dan krai seharga Rp. 30 ribu persaknya. sangat jauh bedanya jika ia menanam padi atau jagung di saat anomali cuaca seperti ini.
"Apalagi sawahnya tadah hujan dan berada di dataran cukup tinggi, lebih cocok ditanami sayuran saja," sambung Sunandar.
Akan tetapi menjalankan pekerjaan dibidang pertanian itu butuh keberanian. Tidak mudah melakukannya dan gagal dalam penanaman itu sudah biasa."Tahun petani sungguh direpotkan, akibat cuaca tak menentu" tegasnya.[rof/ito]