Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com – Berbicara makanan Khas, Kabupaten Tuban tidak pernah ada habisnya. Di Bumi wali ini mulai tumbuh pelaku industri kreatif di seluruh pelosok daerah. Di kecamatan Jatirogo misalanya. Tidak hanya terkenal dengan kerajinan gambol kayu jatinya, Jatirogo juga memiliki makanan khas yang sudah tersohor se-antero Nusantara ini. Tepatnya di Desa Sadang, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban Jawa timur.
Desa yang memiliki luas wilayah 3,14 Km2 ini sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya sebagai petani. Kendati demikian, para ibu rumah tangga di desa ini juga tak mau baerpangku tangan menunggu nafkah dari suaminya. Mereka sudah terbiasa membantu para suami dengan aktivitas yang bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Seperti yang dilakukan Tutik (43), sehari-hari ibu ini turut bekerja disebuah industri rumahan pembuat makanan ringan. Panasnya api tungku penggorengan tak menyurutkan semangatnya membantu sang suami mencari uang demi dapur tetap mengepul.
“Saya sehari-hari ya begini pekerjaan saya, sebagai buruh di tempat ini,” ujar Tutik Kepada blokTuban.com, Rabu (10/8/2016).
Bercucurannya keringat karena panasnya suhu di ruangan kerjanya, menjadi saksi keteguhan tekatnya untuk menumbuh kembangkan taraf hidupnya. Kini dia bangga jika Desanya mulai dikenal khalayak umum dengan makanan khasnya penghasil marning.
“Untuk saat ini bukan marning saja, keripik singkong juga tak kalah enaknya,” imbuhnya sesekali mengusap keringat di keningnya.
Menurutnya, jika selama ini masyarakat hanya mengenal desanya sebagai pengahsil marning, maka perlu diketahui bahwa Keripik juga mulai jadi perburuan para pecinta makanan ringan berbahan dasar singkonmg ini. Terbukti mulai saat ini berdatangan para pemesan keripik yang jumlahnya juga tidak sedikit.
Terpisah, Dwi puji (27) ibu rumah tangga yang satu ini juga sudah bertahun-tahun menggeluti pekerjaan pembuat makanan ringan berbahan baku pala wija dan pala pendem ini. Secara turun temurun nenek moyangnya meawriskan resep pembuatan makanan yang renyah tersebut.
“Sudah empat puluh tahun ibu saya menjalankan usaha ini, kini saya yang melanjutkan,” ungkap Puji saat ditemui di kediamannya yang berada di ujung jalan depan Kantor Kepala Desa Sadang, Jatirogo.
Ia juga menjelaskan tidak hanya marning yang diproduksi selama ini. Beberapa makanan ringan lain dari biji-bijian dan umbi-umbian tak luput dari kreatifitasnya. Ibu muda ini cukup terampil mengubah hasil pertanian ini menjadai makanan khas yang memikat hati para penikmatnya.
“Selain marning, setiap harinya saya juga membuat keripik singkong, keripik ubi, kacang kedelai, kacang asin, dan kacang-kacangan lainnya,” pungkasnya. [rof/ito]