Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Operator Lapangan Banyuurip, Blok Cepu ExxonMobile Cepu Limited (EMCL) gencar menyosialisasi zona aman Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang. Sebab itu, Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya mengimbau masyarakat nelayan untuk mematuhi prosedur demi keamanan dan keselamatan bersama.
Rexy, begitu pria mantan Jurnalis tersebut disapa, mengatakan pihaknya menggandeng beberapa stakeholder terkait, seperti Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tuban, Satuan Kemanaan Laut Terpadu (Kamladu) Tuban, Muspika, Rukun Nelayan dan SKK Migas. Dalam tiga kali sosialisasi yang dilakukan beberapa di antaranya menyampaikan gambaran terkait FSO kapal tanker berjuluk Gagak Rimang tersebut.
"Beberapa titik akan dipasang buoy atau tanda peringatan bagi nelayan," kata Rexy pada sosialisasi FSO Gagak Rimang ketiga di Balai Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Rabu (10/7/2016).
Selain itu, lanjut Rexy, seluruh nelayan diberikan pula kaos bertuliskan kalimat imbauan 'Ojo Parek-Parek, Adoh Luwih Apik', yang berarti tidak boleh dekat-dekat lebih baik menjaga jarak.
"Kita mengimbau menyesuaikan bahasa mereka agar mudah dimengerti," tambahnya.
Sementara itu, perwakilan SKK Migas wilayah Jawa, Bali Nusa Tenggara (JabanusaO), Arief Abadil Gulam mengharapkan nelayan nantinya turut menjaga sikap dengan tidak mengganggu atau merusak tanda peringatan.
"Karena sejauh ini EMCL menyumbang 20 persen minyak di Indonesia, diharapkan masyarakat nelayan menjaga aset negara tersebut," kata Arief. [dwi/col]