Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Badai menerjang Persatu Tuban, itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan atas jebloknya Prestasi Persatu dikancah Indonesia Soccer Championship (ISC B). Tak diraihnya prestasi gemilang skuad Persatu di kasta ISC B, tim yang di manageri Fahmi Fikroni justru menumpuk hutang yang tidak sedikit.
Baca juga: [Manajer Persatu: Ronggomania Tidak Mengerti Kesulitan Manajemen]
Manajer Persatu Fahmi Fikroni tak bisa mengelak atas utang yang mendera tim yang dikendalikannya. Dia mengakui, jika selama ini Persatu kesulitan mencari pemasukan dari sponsor. Utang Persatu saat ini sebesar Rp1,3 miliar akumulasi utang Laga ISC B dan Piala Nusantara 2014 silam.
"Kita sulit mengajak sponsor untuk bekerja sama dengan Persatu Tuban, padahal kita sudah menawarkan kerja sama," ujar Roni kepada blokTuban.com, Rabu, (10/8/2016)
Saat dikonfirmasi mengenai pembayaran utang, Roni menjawab bahwa dia akan mencari dana talangan untuk menutupi kekurangan yang dialami Persatu agar utang segera terbayar.
"Kita akan mencari dana talangan dari pihak ketiga yaitu swasta, itu urusan managemen dan merupakan tanggung jawab saya," ujarnya.
Dari kesepuluh laga yang dijalani, Persatu hanya mampu mengantongi 12 poin dengan rincian sebagai berikut, 3 kali meraih kemenangan, 3 kali seri dan 4 pertandingan lainnya harus meringkuk menelan kekalahan.
Dari data yang dihimpun blokTuban.com mengenai pelaksanaan ISC B, anggaran yang digelontorkan Persatu sebesar 1,65 miliar. Namun tidak semua uang tersebut sudah di tangan, karena hanya sebagian sponsor yang sudah membayar.
Berikut data sponsor sebagai donatur Persatu antara lain, PT.ALS senilai Rp100 juta, CV.Tanah Mas Grup sebesar Rp50 juta, PT.SI Rp250 juta (belum bayar), subsidi GTS sebanyak Rp400 juta (baru Rp285 juta). Total Dana yang baru masuk baru Rp435 juta, sisanya sebesar 630 juta masih tersendat alias utang.
Sementara itu, saat piala Nusantara 2014 berlangsung, Meski Persatu mendapatkan prestasi dengan menyabet juara 1, namun utang tetap membelit manajemen. Data yang dihimpun blokTuban.com menyebutkan, anggaran yang digunakan pada Piala Nusantara mencapai Rp3,8 miliar.
Rinciannya, Rp1,7 miliar lebih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Rp250 Juta lebih dari PT.Semen Indonesia, dan Rp1 miliar dari Bupati. Total dana yang berhasil dikumpulkan saat itu sekitar Rp3,1 miliar. Sehingga Persatu masih menyisakan utang sebesar Rp700 juta dari total keseluruhan anggaran.
Dengan rincian tersebut setelah mengikuti ISC B Persatu masih menanggung hutang sebesar Rp600 juta dan saat Piala Nusantara 2014 memikul utang sebanyak Rp700 juta, maka total tunggakan Manajemen Persatu senilai Rp1,3 miliar. [nok/col]