Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pada musim panen singkong di Kabupaten Tuban pada bulan Agustus ini, harga singkong kering atau biasa disebut gaplek di Merakurak justru terus menurun.
Salah seorang petani singkong di Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Muntini (32) mengatakan, pihaknya dibuat bingung dengan kondisi yang dialami saat ini. Pasalnya hasil singkong miliknya, harga jualnya terus mengalami penurunan.
"Harga jual singkong terus menurun, belum ditambah lagi pembuatan gaplek (singkong kering) juga sulit, " ujar Muntini kepada blokTuban.com, Minggu, (7/8/2016).
Menurutnya, penurunan harga gaplek dipengaruhi keadaan cuaca saat ini. Walau musim kemarau tapi masih sering diguyur hujan, sehingga kualitas gaplek jelek dan harganya tidak stabil. Kalau musim panas gaplek cepat kering dan kualitasnya bagus. Namun keadaan itu tidak terjadi untuk saat ini.
"Jika cuaca dingin, gaplek bisa berubah warna kehitam-hitaman. Kualitas tentu jelek," imbuh Murtini saat ditemui di kediamannya.
Petani lain, Warmi (58) warga Koro, Pongpongan, Merakurak bernasib sama. Saat ditemui sedang mengupas singkong, mengatakan, harga gaplek juga anjlok.
Warmi menjelaskan, singkong jenis daplang dijual bentuk gaplek seharga Rp1.800 perkilogram, sedangkan harga jual singkong biasa satu kilo Rp600 rupiah.
"Semoga nantinya harga singkong maupun gaplek bisa segera naik," sambungnya. [rof/col]