Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Kasus kecelakaan yang menyebabkan tewasnya kakek dan nenek, Jaelani (65) dan Tasmini (55), pasangan suami istri asal Dusun Pungguk, Desa Gunuganyar, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, menyisakan cerita berbeda dari lapangan.
Diketahui Pasutri tersebut tewas setelah bertabrakan dengan truck bermuatan LPG di jalan kampung Dusun Maner, Desa Sumurcinde, Kabupaten Tuban, pada Rabu (3/8/2016) kemarin. Sebelumnya, diberitakan truck LPG Nopol L 1111 YX, dikemudikan Agus Purwanto (32), warga Desa Sembung, Kecamatan Parengan, berjalan dari arah selatan ke utara, tanpa memperhatikan batas kecepatan kendaraan meskipun masuk di jalan kampung Desa Sumurcinde. Truck akhirnya mengalami kecelakaan lalu lintas dengan sepeda motor yang dikendarai dua korban.
[Baca juga: Ugal-ugalan, Truck LPG Tabrak Tewas Kakek Nenek ]
Keterangan berbeda didapat dari warga yang berada di sekitar lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Yakni mengenai arah kendaraan yang menurut warga terbalik, kendaraan yang melintas dari arah selatan ke utara adalah dua korban yang berboncengan menggunakan motor setelah menjual kembang, sementara truck LPG melintas justru dari arah berlawanan, yakni dari arah utara ke selatan.
"Laju kendaraan korban justru yang kencang dari arah selatan ke utara, mungkin dia mengantuk karena sejak jam 01.00 dini hari jualan lombok dan kembang di pasar," jelas Sujud (23), warga Dusun Mamer, Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, Kamis (4/8/2016), yang ikut menolong korban ketika terjadi kecelakaan maut.
Justru, truck LPG yang awalnya disebut tidak memperhatikan kecepatan justru ketika kejadian berjalan lambat. Truck tersebut melintas dari arah utara menuju ke selatan, bukan arah sebaliknya seperti di informasi sebelumnya.
"Keterangan dari pengguna jalan yang melihat kecelakaan juga seperti itu," tandas Sujud. [dwi/ito]