Anomali Cuaca Untungkan Petani Pucangan

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Ketidaknormalan (Anomali) cuaca berupa kemarau basah yang terjadi saat ini justru menguntungkan petani tadah hujan di wilayah Pucangan, Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (4/8/2016).

Sebagian petani justru merasa senang karena diuntungkan adanya hujan beberapa bulan terakhir. Tak ayal jika tanaman mereka cukup mendapat asupan air, terutama tanaman pala wija yang berada di ladang.

“Adanya hujan di musim kemarau justru menguntungkan kami, karena jagung kami tidak kekurangan air,” ujar Tarmijan (64) petani ladang di Desa Pucangan, Montong kepada blokTuban.com, Kamis (4/8/2016).

Ladang mereka cukup sulit mendapatkan air, karena berada di perbukitan batu kapur. Tanahnya berwarna merah, hanya cocok untuk jagung, cabai, dan kacang tanah. Jika musim penghujan petani tujuh anak ini, memilih tanam jagung. Maka disaat kemarau basah seperti saat ini ia lebih tertarik untuk tanam jagung.

“Mau tanam Kacang juga masih ada hujan. Paling bagus kacang itu memasuki musim kemarau, tanahnya lebih tua,” tambah kakek lima cucu ini.

Hal senada diungkapkan Muin (45) petani yang memiliki ladang di area sepanjang jalan Montong-Tuban ini. Ia mulai membersihkan ladangnya dari gulma (tanaman tak diinginkan) untuk persiapan tanam jagung.

“Ini lagi Ladon (mempersiapkan tanah untuk ditanam) biar lebih subur nanti,” sambung Muin, petani asal Pakel, Montong, Tuban.

Diatas lahan ¼ Hektar (ha) kita persiapkan bibit jagung 4 kilogram (kg). Harapannya nanti bisa panen maksimal, karena masih sering hujan walaupun tidak setiap hari. “Nanti kalau sudah benar-benar kemarau baru tanam kacang tanah,” pungkas Muin. [rof/ito]