Hujan Masih Turun, Tanaman Tembakau Rusak

Reporter: Dwi Rahayu, M.A. Qohhar

blokTuban.com - Baru pertama kali menanam tembakau untuk dibudidayakan sampai menjadi bibit unggul, Munandar asal Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, harus pasrah. Sebab, segala usaha telah dilalui untuk membuat tanamannya bagus, namun alam berkehendak lain.

Hujan yang masih terus mengguyur membuat pertumbuhan tembakau tidak bisa bagus. Selama hampir sebulan terakhir, daun tidak bisa normal dan terlihat pucat dan cepat busuk. Padahal, jika panas dan benar-benar kemarau, maka daun akan terpetik dan bisa diolah menjadi rajangan.

Jumlah tanaman sebenarnya tidak main-main, karena lahan seluas 2 hektare (ha) di Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, ditanami 36.000 bibit tembakau. Jumlah tersebut termasuk sangat besar dan telah dikerjasamakan dengan PR Gudang Garam.  

"Semoga saja saat benih diambil dari bungkus nanti tetap bagus. Karena, daun tembakau sulit diharapkan untuk diproses dan mungkin bisanya dipakai krosok atau dikeringkan," tegasnya.

Dirinya juga belum mengetahui dibeli berapa oleh rekanan setiap kilogram bibit. Setahunya, saat bunga sudah mulai tampak bibit memutih, bisa segera diambil agar tidak rontok. Setelah itu disetor ke pabrikan untuk diolah menjadi bibit tembakau unggul dan disebar ke petani-petani di daerah.

"Untuk di Tuban baru di Pekuwon ini, dan di Kabupaten Bojonegoro terdapat di Kecamatan Sugihwaras kalau tidak salah," sambungnya.

Harapannya, disaat menunggu bibit bertambah tua, hujan tidak lagi turun. Karena, jika terus diguyur, takutnya malah rusak batang tanaman tembakaunya. [dwi/mad]