Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Pemanfaatan lahan pertanian di kawasan Kabupaten Tuban sangat beraneka ragam, hal ini terjadi di salah satu desa yang berada di Kecamatan Grabagan yakni Desa Ngandong. Salah satu kawasan yang berada di pegunungan kapur ini mempunyai ikon tersendiri dalam bidang pertanian, yakni tanaman cabai yang dimana saat panen raya bisa menembus pasaran hingga ke beberapa kota.
Namun di balik semua itu para petani masih merasa resah karena salah satu produk unggulan tersebut saat panen raya tidak bisa diprediksi harga jualnya. Karena itu, pihak Pemerintah Desa melalui Kepala Desa (Kades) Suiswanto (37) mengatakan keinginannya untuk menggandeng sebuah perusahaan yang dapat mengolah hasil pertanian cabai menjadi produk jadi seperti saos, sarden dan lain-lain.
"Keinginannya agar para petani dapat menghasilkan panen cabai yang maksimal yaitu dengan menggandeng sebuah perusahaan agar dapat bekerja sama untuk memanfaatkan hasil pertanian cabai," terang Suiswanto kepada blokTuban.com, Jumat(12/2/2016).
Hal ini dikarenakan saat panen raya berlangsung harga cabai mengalami penurunan yang drastis, hanya berkisar antara Rp2.000 sampai Rp3.000 saja per kilogram. Sehingga para petani setelah memanen sekitar empat kali enggan memanen kembali karena harga yang begitu rendah. Akibatnya mereka membiarkan cabai-cabai tersebut di pohon hingga kering.
"Saat harga mulai rendah, para petani enggan untuk menanen, hal itu dikarenakan tidak ada keuntungannya (ora cucuk) untuk membayar para pekerja," jelasnya. [hud/col]