Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Banjir yang menggenangi sejumlah lahan persawahan di beberapa desa, di Kecamatan Plumpang semakin diperparah oleh hujan sepanjang malam kemarin (8/2/2016). Air dari luapan sungai avur Kuwu tersebut, memperburuk perkembangan tanaman padi.
"Jika hujan terus-menerus, diprediksi hasil panen padi kali ini menurun 30 hingga 40 persen. Panen keseluruhan se-Kecamatan Plumpang sebelumnya mencapai sembilan hingga sepuluh ton per hektar," ungkap Camat Plumpang Sudarmaji.
Sejauh ini, lanjut Sudarmaji, Plumpang dikenal akan lumbung padi. Apabila genangan air tidak segera surut, bisa-bisa mempengaruhi perolehan panen di daerah Tuban.
Beberapa desa yang tergenang air, seperti Bandungrejo, Sembungrejo dan Kedungsoko. Rata-rata usia padi memasuki masa panen. Kurang lebih dua hingga tiga minggu lagi padi tiba waktunya untuk dipanen.
Dari data statistik Kecamatan Plumpang menunjukkan, luas area sawah 5487,86 hektar. Diperkirakan pula jika genagan air tidak kunjung surut, luas area sawah yang terendam air, dari 250 hektar akan bertambah hingga 400 hektar.
Diketahui, sebelumnya masyarakat setempat, sempat membersihkan aliran sungai Avur Kuwu, yaitu untuk mencegah sungai meluber dengan mengisi sak dari Dinas Pekerjaan Umum bagian pengairan dengan tanah.
"Selain itu sudah dilakukan pembersihan sungai. Masyarakat bergotong royong membersihkan klorak (tumbuhan liar) yang tumbuh memenuhi sungai," pungkas Sudarmaji. [dwi/rom]